//

Menjelajahi Kemegahan Benteng Buton: Pemegang Rekor Dunia.

Sumber: ussfeed.com

Terletak di jantung Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Indonesia, terdapat Benteng Buton yang megah, sebuah situs warisan budaya dengan kekayaan sejarah sejak berabad-abad yang lalu.

Benteng tangguh yang dikenal dengan nama Benteng Keraton Buton ini telah menorehkan namanya dalam catatan sejarah, tidak hanya sebagai simbol pertahanan tetapi juga sebagai pemecah rekor.

Baca: Sumbu Filsafat Jogjakarta Masuk Warisan Dunia UNESCO

Pada tahun 2006, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) bekerja sama dengan Guinness Book of World Records menganugerahkan Benteng Keraton Buton dengan predikat bergengsi benteng pertahanan terluas di dunia.

Mencakup area seluas 23.375 hektar dengan keliling sepanjang 2.740 meter, keajaiban arsitektur ini berdiri sebagai bukti kemegahan masa lalu.

Catatan sejarah menyebutkan bahwa Benteng Keraton Buton diresmikan pada abad ke-16 oleh Sultan Buton II, La Sangaji.

Berkuasa dari tahun 1591 hingga 1596, Sultan La Sangaji, juga dikenal sebagai Sultan Kaimuddin, mengawasi pembangunan bangunan megah ini, yang sebagian besar dibuat dari batu kapur atau batu koral.

Di balik tembok kokohnya, peninggalan masa lalu, termasuk meriam atau badili, sisa-sisa persenjataan Kesultanan Buton dari zaman Portugis dan Belanda, masih menjadi saksi bisu peperangan di masa lalu.

Di luar signifikansi arsitekturalnya, Benteng Keraton Buton juga memiliki Desa Wisata Limbo Wolio yang mempesona, dengan luas sekitar 42 hektar.

Pengunjung yang berbondong-bondong ke desa indah ini disuguhi perjalanan melintasi waktu saat mereka menjelajahi situs bersejarah yang terletak di dalam kawasan benteng.

Dari Masjid Agung Keraton yang megah hingga Kasulana Tombi, simbol kebesaran Kesultanan, dan Batu Wolio yang dipuja, setiap situs merangkum satu bab dari masa lalu Buton yang termasyhur.

Di antara banyak harta karun bersejarah yang menghiasi lanskap ini adalah Batu Popaua, tempat penobatan kerajaan, dan Baruga, tempat pertemuan penting.

Selain itu, peninggalan seperti gudang amunisi dan Gua Arung Palaka, yang penuh dengan kisah kepahlawanan, memberikan pengunjung gambaran sekilas tentang kehebatan militer Buton dan masa lalu yang gagah berani.

Yang tidak boleh dilewatkan adalah Jangkar Kapal VOC, sebuah pengingat pedih akan hubungan dagang Kesultanan dengan Perusahaan Hindia Timur Belanda.

Baca juga: Mengungkap Layang-Layang Kaghati Kolope Kuno Indonesia

Terletak hanya empat kilometer dari pusat kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Desa Wisata Limbo Wolio mudah diakses dari Pelabuhan Murhum dan Bandara Betoambari, menjadikannya destinasi yang wajib dikunjungi bagi para pecinta sejarah dan pencari petualangan.

Benteng Keraton Buton berdiri tidak hanya sebagai bukti fisik warisan budaya Buton tetapi juga sebagai mercusuar yang memandu wisatawan dalam perjalanan menembus waktu.

Dengan arsitekturnya yang mengesankan, sejarah yang kaya, dan lingkungan sekitarnya yang menakjubkan, tempat ini terus memikat imajinasi semua orang yang berkeliaran di dalam tembok kunonya. (EA)

6 Comments

  1. What i do not understood is in truth how you are not actually a lot more smartlyliked than you may be now You are very intelligent You realize therefore significantly in the case of this topic produced me individually imagine it from numerous numerous angles Its like men and women dont seem to be fascinated until it is one thing to do with Woman gaga Your own stuffs nice All the time care for it up

  2. I am not sure where youre getting your info but good topic I needs to spend some time learning much more or understanding more Thanks for magnificent info I was looking for this information for my mission

  3. I loved as much as you will receive carried out right here The sketch is attractive your authored material stylish nonetheless you command get got an impatience over that you wish be delivering the following unwell unquestionably come more formerly again since exactly the same nearly a lot often inside case you shield this hike

Leave a Reply

Your email address will not be published.