/

Upaya Taman Margasatwa Ragunan dalam Pengelolaan Sampah Organik

Di tengah keprihatinan yang mendesak terhadap pengelolaan sampah dan dampaknya terhadap lingkungan, Taman Margasatwa Ragunan di Indonesia telah muncul sebagai pionir dalam mengubah sampah organik, khususnya kotoran hewan, menjadi sumber energi berkelanjutan.

Inisiatif baru ini tidak hanya mengatasi masalah sampah yang parah namun juga memberikan contoh langkah menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Sebelumnya, Taman Margasatwa Ragunan mengangkut kotoran hewan ke tempat pembuangan akhir. Namun, sebagai langkah yang mengubah keadaan, mereka memulai program Sampah menjadi Energi (WTE), bekerja sama dengan Paiton Energy.

Baca: Sensitivitas Kuda yang Luar Biasa

Inisiatif ini mengerahkan delapan unit biodigester yang mengolah sampah hewan dan sampah organik lainnya menjadi biogas, yang selanjutnya menggerakkan mesin Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Biogas (PLTSa).

Dengan kapasitas mengolah hingga dua ton sampah organik setiap hari, PLTSa Biogas dapat menghasilkan listrik sebesar 234 kWh, yang diperuntukkan bagi operasional WTE dan Pusat Pembelajaran.

Selain itu, biodigester ini menawarkan manfaat ganda: menghasilkan pupuk organik padat dan cair yang bermanfaat bagi usaha pertanian.

Keterlibatan Paiton Energy dalam inisiatif WTE Taman Margasatwa Ragunan mengikuti keberhasilan program sebelumnya di Universitas Indonesia pada tahun 2021.

Koichiro Miyazaki, Presiden Direktur PT Paiton Energy, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi tersebut, menekankan peran penting kolaborasi tersebut dalam memitigasi dampak perubahan iklim dan mendorong energi berkelanjutan. praktik.

Menandai hari jadi Taman Margasatwa Ragunan ke-159 pada September 2023, Bayu Meghantara, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta mengapresiasi kerja sama ini dan menyebutnya sebagai contoh pengelolaan sampah organik berkelanjutan.

Skenario persampahan di Indonesia, sebagaimana diuraikan berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2022, menggarisbawahi pentingnya solusi pengelolaan sampah yang efektif.

Karena sampah organik menyumbang sebagian besar sampah di negara ini, inisiatif seperti Gerakan Hari Kompos Nasional yang diluncurkan pada bulan Februari 2023 menekankan pentingnya pengomposan rumah tangga.

Menteri Siti Nurbaya Bakar menekankan potensi dampak dari inisiatif tersebut.

Dengan menerapkan praktik pengomposan, Indonesia dapat mengalihkan hampir 10,92 juta ton sampah organik dari tempat pembuangan sampah setiap tahunnya, sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 6,8 juta ton.

Baca juga: Persahabatan Mengharukan Antara Seekor Anjing dan Kambing

Inisiatif Taman Margasatwa Ragunan dapat menjadi mercusuar bagi institusi dan komunitas lainnya.

Dengan memanfaatkan potensi limbah, mereka tidak hanya mengatasi permasalahan lingkungan yang mendesak namun juga meletakkan dasar bagi masa depan yang berkelanjutan dan hijau.

2 Comments

  1. Czy jest jakiś sposób na odzyskanie usuniętej historii połączeń? Osoby posiadające kopię zapasową w chmurze mogą użyć tych plików kopii zapasowych do przywrócenia zapisów połączeń telefonicznych.

Leave a Reply

Your email address will not be published.