/

Perjuangan Remaja Iowa Melawan Kerawanan Pangan

Di jantung kota Iowa, dimana ladang terbentang sejauh mata memandang, sebuah kisah luar biasa tentang ambisi kaum muda dan semangat komunitas terungkap.

Hal ini dimulai dari Lauren Schroeder, seorang remaja yang gigih dari Calamus-Wheatland High School, yang melihat peluang untuk membuat perbedaan nyata dalam komunitasnya selama masa-masa sulit akibat pandemi COVID-19.

Baca: Karya Unik Trisna Batara Dari Sampah di Bandung

Saat Lauren pertama kali mengikuti acara food drive komunitas, dia menyadari ada yang tidak beres.

Persembahan yang diberikan sebagian besar berupa barang-barang dalam kotak dan kalengan – barang-barang penting, namun kurang makanan segar.

Didorong oleh keinginan untuk melihat tersedianya pilihan yang lebih sehat, Lauren memulai perjalanan yang tidak hanya akan mengubah setengah hektar lahan tetapi juga kehidupan banyak orang di kawasan Quad Cities.

Diberikan sebidang tanah seluas setengah hektar oleh orang tuanya di Iowa, Lauren, seorang remaja yang menyukai menggembala ternak dan bermain softball, berkelana ke wilayah asing – berkebun.

Meskipun kurang pengalaman, ia membenamkan dirinya dalam studi agronomi dan berkebun.

Ibunya, Katie Schroeder, mengenang dedikasinya dalam belajar dan menerapkan pengetahuan barunya untuk mengolah taman yang subur.

Upaya Lauren segera menarik perhatian Future Farmers of America (FFA), sebuah organisasi industri pendidikan yang mendukung para petani muda.

Dengan dana bantuan berupa perbekalan dan benih, Lauren, dibantu oleh adik-adiknya, menginvestasikan dua hingga tiga jam setiap hari untuk merawat kebunnya.

Hasilnya adalah hasil panen seberat 7.000 pon, bernilai sekitar $15.000, yang dengan murah hati ia sumbangkan ke bank makanan lokal dan organisasi nirlaba.

Rangkaian sayuran yang ia tanam sangat mengesankan – 15 jenis berbeda, mulai dari sayuran berdaun hijau hingga sayuran akar-akaran yang segar.

Persembahan segar dan bergizi ini didistribusikan ke beberapa organisasi, antara lain Carroll Assistance Center, Wheatland Nursing Home, dan Café on Vine di Iowa.

Kontribusi Lauren lebih dari sekedar sumbangan makanan; tetapi adalah hadiah kesehatan dan kesejahteraan bagi mereka yang membutuhkan.

Merasakan kegembiraan atas dampaknya, Lauren tidak berhenti di situ. Hibah kedua dari FFA memungkinkannya menggandakan luas kebunnya dan memperluas variasi sayuran menjadi 20 spesies.

Tujuannya ambisius namun menyentuh hati: menyumbangkan 20.000 pon sayuran pada wisuda Juni mendatang.

Kisah Lauren dari Iowa adalah bukti kekuatan perubahan yang didorong oleh kaum muda.

Apa yang dimulai sebagai observasi di acara food drive berkembang menjadi upaya amal berskala besar.

Kebanggaan ibunya terlihat jelas, dan memang demikian adanya. Lauren tidak hanya belajar tentang pertanian dan berkebun tetapi juga menerapkan pengetahuannya dengan cara yang paling altruistik – memberi makan komunitasnya.

Baca juga: Delima Silalahi: Aktivis Lingkungan yang Meraih Goldman Environmental Award

Seiring dengan tersebarnya kisah Lauren, hal ini menginspirasi orang lain untuk melihat komunitas mereka dan merenungkan bagaimana mereka juga dapat membuat perbedaan.

Baik melalui berkebun, menjadi sukarelawan, atau sekadar memberikan bantuan, setiap upaya sangat berarti.

Perjalanan remaja Iowa ini lebih dari sekedar menanam sayuran; ini tentang memupuk rasa kasih sayang, komunitas, dan harapan pada saat dibutuhkan.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.