Kota Berkelanjutan Terbaik di Indonesia

Dalam lanskap pembangunan perkotaan yang dinamis, kota berkelanjutan muncul sebagai mercusuar harapan, membentuk masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berketahanan.

Indonesia, yang sedang bergulat dengan urbanisasi yang pesat, menyajikan narasi transformasi yang inspiratif dimana kota menyeimbangkan kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan generasi mendatang.

Baca: Indonesia, Negara Terindah di Dunia, Mengalahkan Selandia Baru dan Kolombia

Metrik Kota Hijau Universitas Indonesia (UI) tahun 2023 menyoroti evolusi ini melalui penilaian komprehensif yang mencakup pilar lingkungan, ekonomi, dan sosial.

Di antara 58 kota yang dievaluasi, sepuluh kota diantaranya unggul, dengan Kediri, Semarang, dan Padang menonjol karena langkah berkelanjutannya.

1. Kediri: Paradigma Pertumbuhan Ekonomi Hijau

Kediri, yang memimpin dengan 7.015 poin, melambangkan kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.

Kota ini telah menerapkan teknologi ramah lingkungan di sektor industrinya, dengan penekanan khusus pada energi terbarukan.

Inisiatif sampah menjadi energi merupakan contoh pendekatan inovatif yang dilakukan Kediri dalam mengurangi jejak karbon sekaligus memperkuat kemandirian energinya.

Selain kemajuan industri, Kediri juga telah melakukan investasi pada ruang terbuka hijau, yang terdapat setidaknya satu ruang terbuka hijau di setiap kecamatan, serta memupuk budaya pertanian perkotaan untuk meningkatkan ketahanan pangan.

2. Semarang: Harmonisasi Pengelolaan Air dan Pembangunan Perkotaan

Semarang, dengan skor 6.245 poin, menunjukkan komitmen terhadap pengelolaan air berkelanjutan dan mitigasi banjir.

Kota ini telah mengintegrasikan infrastruktur ramah lingkungan seperti taman kota penyerap ke dalam struktur perkotaannya.

Sistem air yang efisien, termasuk waduk dan saluran air, dirancang tidak hanya untuk daya tarik estetika tetapi juga sebagai solusi fungsional terhadap banjir.

Selain itu, fokus Kota Semarang juga mencakup pengembangan industri berkelanjutan, mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan integritas lingkungan.

3. Padang: Membangun Ketahanan Terhadap Bencana Alam

Di Padang, dimana terdapat kerentanan geografis terhadap gempa bumi dan tsunami, fokusnya adalah pada pembangunan infrastruktur yang tahan bencana.

Mencetak 5.950 poin, Padang memperkuat bangunan-bangunan penting dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap protokol evakuasi.

Pendekatan proaktif dalam kesiapsiagaan dan adaptasi bencana ini dilengkapi dengan upaya reboisasi, perluasan ruang hijau, dan penanaman pohon di seluruh kota untuk meningkatkan kualitas udara dan memerangi perubahan iklim.

Prestasi Kediri, Semarang, dan Padang dalam pembangunan perkotaan berkelanjutan patut mendapat pengakuan dan teladan.

Pendekatan holistik mereka memadukan pelestarian lingkungan, pertumbuhan ekonomi, dan ketahanan terhadap bencana, sehingga menciptakan habitat yang berkelanjutan bagi warganya.

Kota-kota ini mewujudkan komitmen terhadap keberlanjutan yang komprehensif, yang mencerminkan bahwa upaya mencapai masa depan yang berkelanjutan bukan semata-mata tugas pemerintah namun merupakan tanggung jawab bersama.

Setiap langkah kecil yang kita ambil menuju keberlanjutan dapat berdampak besar pada kota kita.

Dengan mendukung program lokal dan berpartisipasi dalam perubahan positif, kami berkontribusi terhadap gerakan global ini.

Baca juga: Tri Hita Karana: Filosofi Bali untuk Pariwisata Berkelanjutan

Setiap tindakan sederhana, mulai dari penggunaan teknologi ramah lingkungan hingga advokasi pertanian perkotaan dan kesiapsiagaan bencana, akan menghasilkan perubahan yang signifikan.

Mari bergandengan tangan dalam menciptakan kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik.

Perjalanan Kediri, Semarang, dan Padang menawarkan pembelajaran yang sangat berharga, menunjukkan bahwa dengan upaya bersama, kota-kota dapat bertransformasi menjadi surga keberlanjutan, menjanjikan masa depan yang lebih cerah dan ramah lingkungan bagi semua orang.