Di provinsi Akkar di barat laut Lebanon yang berangin, sebuah kisah luar biasa telah muncul tentang tekad seorang pemuda untuk membawa listrik ke rumah neneknya menggunakan energi terbarukan.
Mohamad Sabsabi, seorang mahasiswa sastra Prancis berusia 25 tahun, keluar dari universitas ketika hiperinflasi membuatnya tidak mungkin untuk terus membayar biaya. Meski mengalami kemunduran, dia bertekad untuk membantu neneknya, yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan di negara yang dilanda kesulitan ekonomi.
Sabsabi ingin melangkah lebih jauh dan membangun turbin angin untuk memanfaatkan angin saat matahari berada di balik awan.
Menggunakan drum air tua, balok baja, dan roda gerobak, Sabsabi mempelajari teknik sendiri dengan menonton video YouTube, membaca buku, dan artikel ilmiah untuk membuat turbin. Kerja keras dan dedikasinya terbayar, karena turbin sekarang bekerja dan menghasilkan listrik untuk rumah neneknya.
Penemuan Sabsabi berpotensi merevolusi cara menghasilkan listrik di wilayah tersebut. Siapa pun yang tidak memiliki panel surya dibiarkan tanpa daya untuk semua kecuali 1 atau 2 jam di siang hari, dan turbin angin, yang dapat dibuat dari bahan bekas selain komponen listrik, bisa menjadi solusi yang mudah.
“Saya ingin membagikan energi yang dihasilkan ke para tetangga saya dan saya berharap pemanfaatan angin di Lebanon utara akan muncul setelah penemuan saya, dan,” kata Sabsabi optimis.
Kisah Sabsabi adalah bukti kekuatan tekad dan inovasi dalam menghadapi kesulitan. Penemuannya tidak hanya menyediakan listrik untuk rumah neneknya, tetapi juga memiliki potensi untuk mengubah hidup banyak orang lain di wilayah tersebut yang hidup tanpa listrik.
meditation music