/

Vendor Ramah Lingkungan dan Hidangan Higienis di Unja

sumber foto: antaranews

Ramainya pedagang kaki lima dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi urat nadi kampus Universitas Jambi (Unja), kini diberdayakan dengan pengetahuan tentang eco-enzim dan kelestarian lingkungan.

Semua berkat inisiatif visioner dari Badan Pengelola Usaha (BPU) Unja.

Ketua BPU Unja Agus Syarif mempunyai visi yang melampaui sekedar bisnis dan keuntungan.

Dalam keterangan resminya baru-baru ini, Syarif mengungkapkan, pelatihan komprehensif yang diberikan kepada para pedagang tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang pengolahan sampah.

Baca: 5 Selebriti Yang Juga Aktivis Lingkungan

Pengetahuan tersebut secara drastis dapat meningkatkan estetika, kebersihan, dan kualitas lingkungan kampus Unja secara keseluruhan.

Tapi mengapa fokus pada PKL dan UMKM? Ini adalah entitas yang mempunyai dampak langsung sehari-hari terhadap lingkungan kampus.

Praktik mereka, jika ramah lingkungan, dapat menjadi preseden bagi seluruh masyarakat. Pelatihan tersebut, menurut Syarif, merupakan bagian dari Program Unja Lestari yang lebih besar.

Program ini merupakan wujud komitmen lembaga untuk menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup di lingkungannya.

Namun pelatihan tidak berhenti pada pengolahan sampah saja. Ini menganut pendekatan holistik.

Selain pembelajaran tentang praktik lingkungan, para pedagang juga menerima pelatihan dalam memberikan layanan pelanggan terbaik dan memastikan bahwa makanan yang mereka sajikan higienis.

Idenya sederhana: lingkungan bersih ditambah dengan masakan bersih.

“Hal ini juga menunjukkan dedikasi BPU Unja dalam meningkatkan kapabilitas PKL dan menandakan dukungan kita yang tiada henti dalam menjunjung tinggi kelestarian lingkungan di kampus,” kata Syarif.

Ahmad Nur Budi Utama, Sekretaris BPU, turut menyampaikan cita-citanya ke depan.

Ia memvisualisasikan para pedagang dan UMKM Kali Lima secara konsisten meningkatkan penawaran makanan dan minuman, mematuhi standar kesehatan, dan menjaga kesopanan organisasi.

Mimpinya lebih besar dari sekedar satu universitas. Dengan menjalin hubungan simbiosis dengan pedagang, mahasiswa, dan civitas akademika pada umumnya, Unja bertujuan menjadi mercusuar praktik berkelanjutan.

Sebuah contoh cemerlang yang patut ditiru oleh institusi pendidikan tinggi lainnya, yang membuktikan bahwa perdagangan dan kepedulian terhadap lingkungan tidak berdiri sendiri-sendiri namun dapat hidup berdampingan secara harmonis.

Baca juga: INZS 2023: Bersatu untuk Menyelamatkan Masa Depan Indonesia

Saat kita berada di persimpangan tantangan lingkungan, inisiatif eco-enzim Unja dengan pedagang kaki lima merupakan bukti perubahan yang dapat kita lakukan, dengan satu langkah berkelanjutan.

Inilah kehidupan kampus yang lebih hijau, bersih, dan nikmat di Universitas Jambi.

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.