//

Program Pengelolaan Sampah Desa Adat Seminyak

Terletak di Kecamatan Kuta Kabupaten Badung, Bali, Desa Adat Seminyak telah lama menjadi pionir dalam pengelolaan sampah swakelola di kawasan wisatanya. 

Sejak tahun 2003, desa ini memfasilitasi pengangkutan sampah dari rumah tangga dan usaha, berkembang menjadi tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) berdasarkan prinsip reduce, reuse, dan recycle atau dikenal dengan 3R.

Yang membedakan TPST-3R Desa Adat Seminyak adalah kepemilikannya, karena hanya dikelola oleh desa itu sendiri. 

Didukung oleh pemerintah daerah dan pihak swasta, khususnya Coca-Cola Amatil Indonesia, TPST-3R tidak hanya mengolah sampah secara efektif tetapi juga berfungsi sebagai pusat pendidikan pengelolaan sampah.

Di TPST-3R, sampah organik, termasuk sampah kebun dari hotel, restoran, vila, dan rumah tangga, dikomposkan. 

Sampah organik basah dimanfaatkan untuk pembuatan pakan ternak, sedangkan bahan sampah plastik diubah menjadi pelet. 

Baca: From Tourism to Sustainability: Transformasi Industri UMKM Bali

Selain itu, fasilitas tersebut menggabungkan pusat pembelajaran, menyediakan program pendidikan lingkungan untuk masyarakat, kelompok swadaya, siswa sekolah, dan bank sampah.

Dengan 478 pelanggan rumah tangga dan 870 tempat usaha, termasuk toko, vila, restoran, dan hotel, TPST-3R mengumpulkan sekitar 179 meter kubik sampah setiap hari. 

Dari jumlah tersebut, sekitar 106 meter kubik diolah di fasilitas tersebut, sedangkan 73 meter kubik sisa sampah dibuang ke TPA Regional Suwung di Kota Denpasar.

Meski sukses, kapasitas TPST-3R tidak cukup untuk menangani semua sisa sampah di Bali, khususnya di wilayah Badung. 

Untuk mengatasi masalah ini, rencana tempat pemrosesan akhir sampah sangat penting jika TPA Suwung ditutup.

Komitmen Desa Adat Seminyak dalam pengelolaan sampah terlihat dalam implementasi keputusan desa adat (pararem) yang selaras dengan kebijakan pemerintah daerah tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber. 

Keberpihakan ini memastikan keberlanjutan operasional TPST dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah, dimulai dari rumah tangganya.

Baca juga: Pariwisata Sustainable Dengan Sajian Unik Astungkara Way

Selain itu, jaminan kesejahteraan pekerja TPST sangat penting untuk menarik tenaga profesional terampil di sektor pengelolaan sampah. 

TPST-3R Seminyak sudah menerapkan sistem pengupahan bulanan melebihi UMP di Kabupaten Badung.

Meskipun ada upaya, Bali masih menghadapi tantangan pengelolaan sampah, seperti yang ditunjukkan oleh survei Bali Partnership-Systemiq 2019, yang mengungkapkan bahwa hanya 48 persen sampah yang dihasilkan di Bali yang ditangani. 

Untuk mengatasi masalah ini, inisiatif seperti yang ada di Desa Adat Seminyak sangat penting untuk menangani pengelolaan sampah di Pulau Dewata ini.

Dengan mengakui pentingnya keterlibatan masyarakat, jangkauan pendidikan, dan kesejahteraan karyawan, Desa Adat Seminyak berfungsi sebagai model praktik pengelolaan sampah yang sukses dan berkelanjutan, mendorong lingkungan yang lebih bersih dan lebih hijau untuk masa depan Bali.

10 Comments

  1. Monitoruj telefon z dowolnego miejsca i zobacz, co dzieje się na telefonie docelowym. Będziesz mógł monitorować i przechowywać dzienniki połączeń, wiadomości, działania społecznościowe, obrazy, filmy, WhatsApp i więcej. Monitorowanie w czasie rzeczywistym telefonów, nie jest wymagana wiedza techniczna, nie jest wymagane rootowanie. https://www.mycellspy.com/pl/tutorials/

Leave a Reply

Your email address will not be published.