Terletak di kabupaten paling barat Daerah Istimewa Yogyakarta, Kulon Progo bukan sekadar tanah warisan budaya dan kearifan lokal; ini adalah surga kuliner bagi pecinta masakan asli Jawa.
Pada artikel ini, kami memulai perjalanan penuh cita rasa melintasi wilayah ini, menemukan hidangan tradisional yang menjadikan Kulon Progo destinasi yang wajib dikunjungi bagi setiap pecinta kuliner.
Geblek
Eksplorasi kuliner kami diawali dengan Geblek, jajanan unik yang menjadi simbol identitas kuliner Kulon Progo.
Baca: Menggali Rahasia Budaya dan Kesehatan Wedang Uwuh
Berbentuk seperti angka delapan, Geblek berbahan dasar singkong ini memiliki tekstur kenyal dan rasa gurih.
Kulit luarnya sangat renyah, digantikan dengan bagian dalam yang lebih lembut. Cocok menemani secangkir teh atau kopi, Geblek bukan sekadar camilan; ini adalah cita rasa tradisi kuliner yang sederhana namun mendalam di kawasan ini.
Growol
Berikutnya dalam daftar kami adalah Growol, hidangan yang kaya akan makna sejarah. Pernah menjadi pengganti beras di masa sulit, Growol menjadi bukti ketangguhan masyarakat Kulon Progo.
Berbahan dasar singkong, teksturnya padat dan aromanya khas. Secara tradisional dipadukan dengan pentho, kethak, dan sayuran besengek, Growol terus menjadi bagian makanan masyarakat setempat.
Tempe Benguk
Tempe Benguk, atau besengek, adalah variasi tempe tradisional yang lezat, terbuat dari kacang kara benguk.
Tempe hitam ini direndam dan dimasak dengan santan, dicampur dengan campuran bawang merah, kemiri, bawang putih, dan bumbu lainnya.
Rasanya yang gurih dan teksturnya yang lembut tidak hanya menggugah selera, namun juga mencerminkan semangat inovatif masakan Jawa.
Srontol
Srontol merupakan sajian yang membangkitkan nostalgia. Terbuat dari singkong parut yang dibumbui garam dan bawang putih, gorengan berbentuk bulat kecil ini menjadi jajanan yang digemari, terutama saat bulan puasa Ramadhan.
Rasanya yang gurih mengingatkan akan suguhan masa kecil dan masa-masa sederhana.
Cenil
Cenil menambah semburat warna pada wisata kuliner kami. Terbuat dari tepung singkong dan direbus, Cenil sering kali diwarnai dengan pewarna makanan sehingga menghasilkan beragam warna cerah.
Ditaburi kelapa parut, menawarkan perpaduan rasa manis dan gurih yang nikmat, menampilkan keserbagunaan singkong dalam masakan Jawa.
Peyek Undur-Undur Laut
Hidangan unik bernama Peyek Under-Under Laut ini memasukkan unsur laut dalam penyajiannya.
Dibuat dengan penyu, hidangan ini dilapisi dengan campuran tepung beras dan pati yang sudah dibumbui.
Hasilnya adalah kenikmatan yang gurih dan renyah, cocok sebagai camilan mandiri atau sebagai pelengkap hidangan hangat.
Dawet Sambal
Perjalanan kami diakhiri dengan Dawet Sambal, minuman unik yang memadukan manisnya cendol dengan pedasnya sambal.
Minuman ini merupakan perpaduan harmonis rasa yang kontras, mewujudkan keragaman kuliner Kulon Progo.
Baca juga: Green Host Boutique Hotel: Surga Lingkungan Artistik di Yogyakarta
Saat kita menikmati Dawet Sambal terakhir, terlihat jelas bahwa masakan Kulon Progo bukan hanya soal makanan; ini tentang melestarikan warisan budaya yang kaya melalui setiap gigitan.
Baik kamu seorang traveler berpengalaman atau pecinta kuliner, hidangan tradisional Kulon Progo menjanjikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan, kaya akan sejarah, budaya, dan cita rasa asli Jawa.