/

Green Host Boutique Hotel: Surga Lingkungan Artistik di Yogyakarta

Sumber: Booking.com

Green Host Boutique Hotel di Jogjakarta, gagasan Paulus Mintarga, adalah sebuah kejayaan dalam arsitektur ramah lingkungan dan desain berkelanjutan.

Keajaiban arsitektur ini secara mulus mengintegrasikan solusi ramah lingkungan dengan desain mutakhir, menawarkan pengalaman mendalam dalam keberlanjutan tanpa mengorbankan kemewahan bagi para tamu.

Baca: Lingkungan Sekitar Borobudur: Permadani Tradisi dan Modernitas

Saat memasukinya, seseorang akan langsung disambut oleh penggunaan pencahayaan alami dan ventilasi hotel yang luar biasa, menciptakan suasana yang memancarkan kemewahan ramah lingkungan.

Ruang kosong atau bukaan yang luas di sekitar area kolam renang memungkinkan aliran sinar matahari keemasan masuk, mewarnai interior dengan warna yang hangat dan mengundang.

Desain yang cermat ini, selain menyenangkan secara estetika, juga mengoptimalkan konsumsi energi dengan memaksimalkan cahaya alami.

Selain itu, penempatan strategis kolam renang di ruang kosong ini memiliki dua tujuan: memantulkan sinar matahari ke dalam hotel dan menggunakan pendinginan evaporatif untuk menjaga suhu sekitar.

Namun kredensial ramah lingkungan yang dimiliki hotel ini tidak berhenti pada teknik penghematan energi.

Perjalanan melalui koridornya akan menyingkap fasad dan balkon yang dihiasi tanaman lee kwan yew, sejenis tanaman merambat yang terkenal karena sifatnya yang mendinginkan.

Insulator alami ini memastikan para tamu menikmati masa tinggal yang sejuk dan nyaman.

Melengkapi latar belakang hijau ini adalah taman batu yang ditaburi tanaman tropis, semakin meningkatkan kesejukan hotel sekaligus menambahkan sentuhan keindahan alam.

Namun, yang membedakan Green Host Boutique Hotel adalah penggunaan materialnya yang inovatif.

Saat menjelajahi ruangannya, orang pasti akan mengagumi desain industrial yang apik, yang memadukan batu bata ekspos, kayu, dan semen.

Dipelopori oleh desainer terkenal Ivan Christianto, 96 kamar dengan tujuh variasi desain memberikan contoh kemewahan berkelanjutan.

Kayu industri reklamasi, besi daur ulang, dan bahan ramah lingkungan lainnya merupakan inti dari ruangan ini.

Lobi, dengan dinding yang terbuat dari tumpukan kayu reklamasi dan lantai papan kayu yang disandingkan dengan plester semen, menceritakan komitmen hotel terhadap tanggung jawab lingkungan.

Tapi mungkin inisiatif ramah lingkungan yang paling menawan ada di atas hotel: taman atap yang rimbun dan penuh dengan sayuran organik.

Dibudidayakan menggunakan sistem hidroponik dengan pipa paralon berlubang, sayuran ini tak sekadar pamer.

Sesuai dengan konsep farm-to-table, produk segar dari taman ini menghiasi piring para tamu yang bersantap di restoran hotel.

Inisiatif ini memperkenalkan konsep pertanian kota kepada para tamu, menekankan pentingnya mengurangi limbah makanan dan memperjuangkan produk lokal.

Baca juga: Mengungkap Misteri Batu Alien Cangkringan di Jogjakarta

Green Host Boutique Hotel lebih dari sekadar tempat untuk mengistirahatkan kepala.

Ini adalah pengalaman, pendidikan, dan bukti bagaimana kemewahan dan keberlanjutan dapat hidup berdampingan secara harmonis.

Bagi mereka yang bepergian ke Yogyakarta, hotel ini tidak hanya menawarkan penginapan; ia menawarkan sebuah kisah—salah satu kisah seni, inovasi, dan komitmen teguh terhadap planet kita.

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.