Di tengah berbagai permasalahan lingkungan yang terjadi, banyak individu dan badan usaha yang menyadari pentingnya mengambil tindakan nyata. Di Bali sendiri sudah banyak gerakan yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk mencoba mengatasi masalah krusial ini dengan berbagai cara. Raffles Bali adalah salah satu entitas yang sangat peduli dengan hal ini dan berpartisipasi nyata untuk membantu mengatasinya.
Berdiri megah di atas bukit yang menawarkan pemandangan laut tak tertandingi dan pantai terpencil di area pengembangan Jimbaran Hijau, Raffles Bali benar-benar menjadi sebuah oase kesejahteraan emosional. Raffles Bali menjalankan program keberlanjutannya sejalan dengan filosofi hidup di Bali, Tri Hita Karana – sebuah filosofi yang menekankan pentingnya hubungan antara manusia dan alam, manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan manusia lainnya. Hal tersebut diimplementasikan oleh Raffles Bali dengan memanfaatkan lahan seluas 23 hektar dan sekitar 70% dari lahan tersebut diubah menjadi kebun dan taman.
Untuk menjaga taman tetap asri dan didasari perhatian khusus akan masalah kelangkaan air di Bali, Raffles Bali menggunakan air bekas untuk menyirami kebunnya. Mereka juga menjaga dan merawat pohon-pohon yang tumbuh di sekitar kawasan, agar kesan alami di kawasan itu tetap terjaga. Kemudian untuk meminimalisir sampah plastik, Raffles Bali memastikan tidak ada penggunaan plastik sekali pakai.
Selain itu, sebagai upaya mengurangi food waste, Raffles Bali tidak menyajikan makanan dalam bentuk buffet. “Kami hanya menyediakan makanan dalam bentuk a la carte, sehingga kami bisa menjamin kesegaran makanan yang kami sajikan dan juga mengurangi food waste,” ujar Executive Chef Raffles Bali, Gaetan Biesuz.
Raffles Bali juga memiliki pertanian kecil yang ditanami tanaman herbal dan buah-buahan yang juga digunakan sebagai bumbu masakan di restoran mereka. Dalam 5 bulan terakhir, mereka juga menambahkan sarang lebah yang didapatkan dari daerah sekitar Jimbaran dan berencana untuk menambah jumlah sarang lebah agar dapat menghasilkan madu yang dapat dinikmati oleh tamu mereka. “Bagi saya itu wajar, karena sarang lebahnya berasal dari daerah, madu yang dihasilkan memiliki rasa khas manis asam dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Ini juga merupakan kesempatan untuk menunjukkan kepada para tamu bahwa hal-hal unik mudah ditemukan di Indonesia. ” tambah Chef Gaetan.
Can you be more specific about the content of your enticle? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me. https://accounts.binance.com/en/register?ref=P9L9FQKY