Ellen Xu, seorang siswa sekolah menengah berusia 17 tahun, telah memenangkan tempat ketiga dan hadiah utama $150.000 dalam proyek pengobatan dan kesehatan Regeneron Science Talent Search untuk merancang tes diagnostik pertama untuk penyakit Kawasaki, kondisi langka yang memengaruhi saudara perempuannya.
Penyakit Kawasaki saat ini tidak memiliki metode pengujian dan didiagnosis berdasarkan pelatihan dokter dan pengalaman penelitian. Gejala bersifat umum dan dapat dikaitkan dengan kondisi lain, membuat diagnosis menjadi sulit. Jika tidak diobati, anak-anak dapat mengalami komplikasi jantung jangka panjang.
Untuk mengatasi masalah ini, Xu menggunakan pembelajaran mendalam untuk merancang jaringan saraf konvolusional, sebuah algoritme yang meniru cara kerja mata manusia, dan memprogramnya untuk menganalisis gambar ponsel cerdas untuk potensi penyakit Kawasaki. Namun, dia membutuhkan sejumlah besar data untuk memproses gambar secara efektif dan cepat terhadap referensi.
Untuk mengumpulkan data ini, Xu mengumpulkan gambar penyakit Kawasaki dan kondisi serupa dari database medis di seluruh dunia. Dia mampu menunjukkan spesifisitas 85% dalam mengidentifikasi gejala penyakit Kawasaki pada anak-anak hanya dengan gambar smartphone.
Proyek Xu menunjukkan potensi AI untuk merevolusi cara diagnosis penyakit langka, dan hubungan pribadinya dengan kondisi tersebut menambah elemen emosional pada pekerjaannya. Pencarian Bakat Sains Regeneron adalah kompetisi sains dewasa muda tertua dan paling bergengsi di AS, dan pencapaian Xu menyoroti pentingnya mendukung dan mendorong ilmuwan muda untuk mengejar hasrat mereka dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat.
Pencapaian Xu merupakan bukti kekuatan ketekunan dan tekad, dan kesuksesannya berpotensi memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan anak-anak yang terkena penyakit Kawasaki.
calm music
Trap \Bass Japanese Type Beat