//

Grup Pandawara Bersihkan Sampah di Banten

Foto: Lemonilo

Upaya kolektif dilakukan oleh Grup Pandawara dan warga setempat untuk memulai operasi pembersihan menyeluruh di Pantai Teluk di Kabupaten Labuan, Pandeglang, Banten. 

Ditegaskan Ikhsan Destian, salah satu anggota Pandawara Group, dalam wawancara yang dilakukan di lokasi, bahwa terlepas dari identitas individu, tanggung jawab masalah lingkungan ada pada kita semua.

Pantai Teluk diidentifikasi memiliki akumulasi puing tertinggi hingga saat ini. Sekitar 1.200 karung sampah berhasil dikumpulkan selama upaya pembersihan tersebut.

Menurut Ikhsan, upaya pembersihan khusus ini terbukti sangat menantang, mengingat ketebalan sampah yang cukup besar, yang mencapai kedalaman satu hingga dua meter. 

Selain itu, penduduk setempat memperkirakan masih ada akumulasi sampah yang cukup besar di bawah permukaan yang terlihat.

Diharapkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk mencegah pembuangan sampah sembarangan. Penting juga untuk menetapkan tempat pembuangan limbah yang ditunjuk untuk mendorong penduduk menerapkan praktik pengelolaan limbah yang disiplin.

Isal Zamzami, salah seorang warga yang ikut aktif dalam bersih-bersih pantai, mengapresiasi upaya Pandawara Group dalam menggerakkan masyarakat untuk mengatasi persoalan pencemaran sampah.

Grup Pandawara telah memantapkan dirinya sebagai kelompok pemuda berdedikasi yang sering melakukan aksi bersih-bersih. Inisiatif mereka telah mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak dan dibagikan secara luas di platform media sosial.

Sejak pertengahan 2022, Grup Pandawara aktif terlibat dalam operasi pembersihan sungai. Hingga saat ini, mereka telah berhasil membersihkan sampah dari sekitar 80 lokasi di wilayah Jawa Barat, meliputi parit, anak sungai, dan sungai besar.

Nama “Pandawara” berasal dari kata “Pandawa”, yang menonjol dalam epos Mahabharata dan melambangkan lima bersaudara. 

Penambahan kata “wara”, istilah bahasa Sunda yang berarti “kabar baik”, menciptakan nama Pandawara, yang menandakan usaha positif kelima anak muda ini–Rafi usia 22 tahun; Agung 22 tahun; Gilang 22 tahun; Ikhsan 21 tahun; dan Rifki 22 tahun.

Berasal dari Kopo, Bandung Selatan, Pandawara Group dibentuk dengan latar belakang seringnya terjadi banjir yang melanda kompleks perumahan Gilang dan lainnya. Keadaan ini memicu kesadaran dan komitmen mereka untuk mengatasi masalah limbah di sistem sungai.

Sementara beberapa orang mungkin menganggap tindakan Grup Pandawara semata-mata didorong oleh keinginan untuk membuat konten, perlu dicatat bahwa banyak netizen Indonesia yang secara aktif mendukung usaha mereka. Ini berasal dari dedikasi kelompok yang tak tergoyahkan untuk membersihkan sungai dari sampah.

Selain menarik perhatian publik, Grup Pandawara juga menarik perhatian otoritas pemerintah. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mendekati mereka untuk mengembangkan kampanye zero-waste nasional, yang akan disebarluaskan dan diterapkan di seluruh Indonesia.

Pesan yang disampaikan Pandawara Group kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah menekankan pentingnya menahan diri untuk tidak menyalahkan dan menumbuhkan rasa kesadaran lingkungan secara kolektif.

40 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.