Pencarian sumber renewable energy telah mendapatkan momentum selama beberapa tahun terakhir saat dunia bergulat dengan tantangan perubahan iklim. Tapi bagaimana jika ada cara untuk menggunakan sumur ini untuk penyimpanan renewable energy? Inilah yang sedang dieksplorasi oleh para peneliti dari University of Illinois.
Para peneliti telah menemukan bahwa Illinois Basin, yang dikenal dengan potensi ekstraksi minyaknya, juga cocok untuk metode baru penyimpanan renewable energy. Metode ini melibatkan pengendapan air panas 3.000 kaki di bawah permukaan di batu pasir berpori. Sifat yang sama yang membuat cekungan ideal untuk ekstraksi minyak juga membuatnya sempurna untuk penyimpanan panas bumi.
Untuk menguji kapasitas penyimpanan panas situs tersebut, para peneliti menyuntikkan air panas ke dalam sumur selama tiga hari pada April 2021 dan memantau perubahannya selama lima hari. Hasilnya menunjukkan efisiensi penyimpanan termal sebesar 82%, dengan biaya bersih rata-rata pembangkitan listrik sebesar $0,138 per kilowatt-jam.
Metode penyimpanan energi inovatif ini bisa menjadi game-changer bagi industri renewable energy. Dengan menggunakan kembali sumur minyak dan gas yang terbengkalai, reservoir bawah tanah pada dasarnya dapat bertindak sebagai baterai bawah tanah yang besar, menjadikannya sarana yang efektif untuk menyimpan kelebihan energi panas dari sumber industri dan pada akhirnya sumber yang lebih sustainable, seperti angin dan matahari.
Manfaat potensial dari metode baru penyimpanan renewable energy ini sangat banyak. Pertama, bisa membantu mengurangi ketergantungan kita pada sumber non-renewable energy. Juga dapat membantu mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan oleh industri minyak dan gas dengan menggunakan kembali sumur-sumur yang ditinggalkan.
Selain itu, manfaat ekonomi dari metode ini tidak dapat diabaikan. Biaya bersih rata-rata pembangkitan listrik sebesar $0,138 per kilowatt-jam membuat sistem yang diusulkan layak secara ekonomi dan menguntungkan. Selain itu, fakta bahwa lokasi pengujian adalah bekas sumur gas, berarti sebagian besar infrastruktur yang dibutuhkan sudah tersedia, sehingga semakin mengurangi biaya implementasi.
Namun mungkin aspek yang paling menarik dari metode baru penyimpanan renewable energy ini adalah potensinya untuk merevolusi cara berpikir kita tentang renewable energy. Sementara tenaga surya dan angin telah membuat langkah besar dalam beberapa tahun terakhir, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi industri ini adalah masalah penyimpanan energi. Jika metode penyimpanan energi baru ini dapat ditingkatkan dan diimplementasikan dalam skala yang lebih besar, ini dapat membantu memecahkan masalah ini dan membuat renewable energy menjadi lebih layak dan menarik sebagai alternatif sumber non-renewable energy.
Dengan menggunakan kembali sumur minyak dan gas yang terbengkalai, Illinois Basin dapat menjadi pemain utama dalam industri renewable energy, membantu mengurangi ketergantungan kita pada sumber non-renewable energy dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih sustainable.