/

Kodependensi dalam Hubungan: Apa itu dan Bagaimana Mengatasinya

Foto: Sandstone Care

Hubungan kodependen adalah hubungan di mana satu orang terlalu fokus pada kebutuhan dan kesejahteraan pasangannya, seringkali dengan mengorbankan kebutuhan dan kebahagiaan mereka sendiri. Ketergantungan dapat mengambil banyak bentuk, termasuk ketergantungan emosional, finansial, dan fisik. Dalam jenis hubungan ini, satu orang merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan dan kesuksesan orang lain, dan seringkali mengorbankan tujuan dan aspirasinya sendiri untuk membantu pasangannya.

Kodependensi sering berakar pada pengalaman masa kanak-kanak dan dapat diabadikan oleh perasaan harga diri yang rendah, kebutuhan akan persetujuan dan validasi, dan ketakutan akan pengabaian. Dalam hubungan kodependen, orang kodependen mungkin merasa tidak bisa hidup tanpa pasangannya dan mungkin berjuang untuk menetapkan batasan yang sehat. Mereka mungkin juga merasa bahwa mereka adalah satu-satunya yang dapat membantu pasangannya, dan pasangannya akan tersesat tanpa mereka.

Efek kodependensi dapat merugikan kedua pasangan dalam suatu hubungan. Orang kodependen mungkin merasa terkuras dan terkuras, dan mungkin kesulitan mengungkapkan kebutuhan dan keinginannya sendiri. Mereka mungkin juga berjuang untuk menjaga hubungan yang sehat dengan teman dan keluarga di luar hubungan. Di sisi lain, pasangan yang terlalu bergantung mungkin merasa terkekang dan kesal, dan mungkin berjuang untuk mempertahankan kemandiriannya sendiri.

Untuk mengatasi kodependensi dalam suatu hubungan, kedua pasangan harus bersedia melakukan perubahan dan mengatasi masalah masing-masing. Ini mungkin termasuk mencari terapi atau konseling untuk mengatasi pengalaman masa kecil dan trauma masa lalu, memperbaiki harga diri dan harga diri, dan menetapkan batasan yang sehat.

Penting juga bagi pasangan kodependen untuk belajar bagaimana mengomunikasikan kebutuhan dan keinginan mereka secara efektif, dan bekerja untuk menjadi lebih mandiri. Ini mungkin termasuk mengembangkan hobi dan minat baru, menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga, dan mengejar tujuan dan aspirasi pribadi.

Untuk pasangan yang terlalu bergantung, penting untuk belajar bagaimana menjadi lebih mandiri dan mandiri. Ini mungkin termasuk mencari dukungan dari teman dan keluarga, melatih keterampilan komunikasi, dan belajar bagaimana mengelola emosi dan kebutuhan mereka sendiri tanpa bergantung pada pasangannya.

Kesimpulannya, kodependensi bisa menjadi kekuatan destruktif dalam suatu hubungan, namun bisa diatasi dengan usaha dan komitmen dari kedua pasangan. Dengan mengatasi masalah masing-masing dan mempelajari cara menetapkan batasan yang sehat, kedua pasangan dapat meningkatkan hubungan mereka dan membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih memuaskan satu sama lain.

 

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.