//

Ipoh – The Peaceful side of Malaysia

Halo halo, Good Friends! Udah hari ke-entah berapa ya kamu #DiRumahAja ? Semoga semua sehat ya! Gimana-gimana, sambil kamu ngerjain hal-hal yang sebelumnya ngga pernah kamu kerjain di rumah, udah sebanyak apa nih, bucketlist destinasi yang nanti bakal kamu jelajahi? Kalo untuk kami, wah ngga terhitung, hahaha. Kali ini saya dan istri, dari #bekpekberdua mau ngajakin kamu untuk ikut kami naik mesin waktu ke dua tahun yang lalu. Kami berkesempatan untuk mengunjungi salah satu kota di negeri jiran. Tapi bukan Kuala Lumpur ya. Salah satu kota yang tenang, dan sangat jauh dari hiruk pikuk ibukota, Ipoh.

Downtown Ipoh, Malaysia

Dari ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, kami menuju kota ini dengan menggunakan bus antar kota. Satu hal yang selalu bikin kami kagum saat menjelajah negara tetangga adalah betapa rapih dan tertatanya sistem transportasinya. Integrasi antara satu moda dengan yang lain, memudahkan para pelancong mengakses informasi, dan proses booking tiket yang bisa dilakukan jauh-jauh hari kami akui patut diberi acungan jempol. Dan hal ini yang masih harus dikejar oleh negara kita. Bisa? PASTI BISA! Kita dukung terus Indonesia ya, Good Friends! Untuk tiket bus antar kota dari Kuala Lumpur, kami beli secara online. Pertimbangannya saat itu adalah kami pergi di bulan yang cukup banyak para traveller yang datang, yaitu bulan Desember.

Amanjaya Bus Terminal, Ipoh (picture from: peraktoday.com.my)

Hujan turun cukup deras saat itu, jadi tidak banyak yang bisa kami lihat dari jendela bus. Mata lima watt kami pun tidak bisa berkompromi terlalu lama. Jadi, selama dua jam lebih perjalanan dengan bus kami habiskan dengan mendengarkan musik dan tidur, hehe.. maaf, Good Friends, ngantuk. Setelah dua jam, sampailah #bekpekberdua di terminal bus Amanjaya. Asik deh, terminal ini dikelilingi hutan dan gunung dari kejauhan. Suasana kota ini pun beda banget kalau mau dibandingkan dengan ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, yang selalu ramai. Oke, lanjut ya, Good Friends, setelah turun dari bus, kami berjalan menuju hotel yang jaraknya tidak terlalu jauh dari terminal bus amanjaya. Satu hotel yang cukup sederhana tapi cukup nyaman untuk pasangan seperti kami, Alya Hotel Ipoh namanya. Oh iya, sebelum lanjut, satu hal yang waktu itu cukup membuat kami kaget adalah adanya Tourism Tax untuk turis yang ingin berlibur ke Malaysia. 10 Ringgit untuk satu kamar dan satu malam. Walaupun ngga seberapa tapi lumayan sukses merubah catatan budget nih, haha.

Oke, ada apa aja sih di Ipoh? Kota ini bisa terbilang  cukup laid-back dan bisa nih kalau Good Friends cuma ingin bersantai, ngopi-ngopi dan baca buku di beberapa café berkonsep di tengah kota, tapi untuk kami, #bekpekberdua agak sayang ya. Apalagi setelah kami cari info tentang beberapa tempat menarik yang bisa dikunjungi di kota sebelah barat Malaysia ini. Alright, let’s explore! Pertama Good Friends, bisa coba jelajah satu tempat yang penuh sejarah saat Malaysia dijajah Inggris dulu, Kellie’s Castle. Dahulu kala (semacam mau dongeng ya pake “Dahulu kala”), tempat ini adalah Kawasan hutan karet. Petani inggris menjadikan kastil ini sebagai tempat liburan, dan harus dibuat semirip mungkin dengan tempat tinggalnya di Scotland, Inggris (banyak mau juga ya nih petani Scotland, haha..).  Menjelajah bangunan tua selalu jadi momen menarik untuk kami (khususnya Rozy, si Suami). Setelah tahu ada tempat seperti ini, sebisa mungkin tidak kami lewatkan. Kellie’s Castle dirawat dengan baik. Dengan beberapa ruang yang lengkap dengan sejarah singkat yang bisa dibaca oleh tiap pengunjung. Kami seperti dibawa oleh William Kellie Smith, si petani inggris melihat-lihat tempat liburannya semasa Inggris menjajah Malaysia. Buat kamu, Good Friends, yang juga suka tempat-tempat bersejarah, well, this is the right place for you to go kalau kamu nanti ada kesempatan mengunjungi Ipoh. Ah, tapi sebelum lanjut ke tempat-tempat berikutnya, kami mau ngingetin nih, kalau akses menuju Kellie’s Castle cukup sulit. Bahkan hampir ngga ada transportasi online di area ini. Kami harus menunggu lama sambil terus memesan taksi online untuk bisa Kembali ke Downtown Ipoh, yang berjarak kurang lebih 14 km dari Kellie’s Castle. So, be prepared aja, Good Friends.

Kellie’s Castle, Ipoh
#Bekpekberdua at Kellie’s Castle

Banyaknya umat buddha di kota ini, membuat Ipoh punya lumayan banyak loh temple atau kuilnya. Rozy, si suami yang senang lihat tempat macam kuil udah bikin itinerary beberapa temple yang bisa dikunjungi. Tapi karena kami juga berencana sedikit bersantai di downtown Ipoh, jadi hanya ada satu Kawasan kuil yang masuk agenda. Perak Cave Temple. To begin with, tenang, menuju area ini taksi online masih cukup banyak jadi akses dari dan ke kuil ini ngga akan sesusah akses menuju Kellie’s Castle. Oke, sejarah singkat aja, kuil ini dibangun oleh sepasang suami-istri asal tiongkok pada tahun 1926. Terus? Sejarah singkat nih, Good Friends, hehe… segitu aja sejarahnya ya. Masuk area Perak Cave, ada sejumlah anak tangga yang harus kamu naiki, setelah itu pintu masuk Goa Perak akan terlihat. Disambut dengan patung buddha duduk berwarna kuning keemasan, di sinilah, kesiapan tubuh Good Friends akan diuji. Akan ada puluhan lagi anak tangga menuju bagian atas kuil dengan banyak panorama, bangunan tua, dan beberapa spot untuk kamu bisa menikmati pemandangan kota Ipoh dari atas. So, worth it ngga nih ke Perak Cave Temple? Ipoh punya 30 lebih kuil dengan keunikan masing-masing, tapi Perak Cave Temple punya bentuk, sejarah, dan penataan kawasan yang sukses membuat banyak pelancong lebih memilih melihat kuil ini. Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan Good Friends saat mengunjungi Ipoh nanti.

Us, #bekpekberdua at Perak Cave Temple

Nah, sekarang yang ngga terlalu jauh dari hotel kita (well, tetap harus pakai taksi online sih), yaitu Downtown Ipoh. Di sini pusat bermacam mural penghias kota, café-café, dan bangunan kolonial bisa kamu lihat. Good Friends bisa mulai dari Ipoh Railway Station, dengan arsitektur bergaya eropa dan berwarna putih, kamu bisa lihat bangunan ini terasa menyatu banget dengan suasana kota Ipoh yang ramai tapi tetap tenang dan santai. Beda banget deh sama Kuala Lumpur. Dari Stasiun kereta, kamu bisa berjalan santai menuju area Kota Tua. Oh iya, Good Friends yang muslim, ada masjid yang letaknya ngga jauh dari area stasiun. Kamu bisa beribadah dulu, berteduh sebentar, baru lanjut jelajah Ipoh lagi. Mural kayaknya sudah jadi daya Tarik yang dijual di beberapa kota di Malaysia. Selain Penang, Ipoh juga menawarkan sensasi berburu mural yang sama nih, tapi dengan vibe yang lebih bisa dinikmati karena kotanya membawa kesan tenang dan damai. Selesai berfoto dengan puluhan mural-mural unik, kamu bisa beristirahat dengan teh tarik dan pisang goreng, dan malamnya akhiri perjalanan dengan sepiring nasi lemak yang entah kenapa rasanya agak beda dengan yang ada di Kuala Lumpur. Mungkin karena ada rasa-rasa tenangnya ya (ciyee rasa tenang).

Downtown Ipoh
Good Friends bisa hunting mural-mural unik
di Downtown Ipoh

Basically, Ipoh menawarkan perjalanan yang santai, vibe yang tenang, dan perasaan yang damai dengan tidak harus bergumul dengan hiruk pikuk ibukota yang cukup tipikal. Satu pilihan yang beda untuk Good Friends yang ada rencana mengunjuni negeri jiran dan butuh tempat yang punya taste of peace. Awali perjalanan dari Kuala Lumpur dengan Bus. Sementara untuk pesawat, pilihan hanya ada penerbangan dari kota Johor Bahru untuk penerbangan domestic Malaysia, dan dari Singapore untuk penerbangan internasional. Mau? Yuk! Begitu dunia sembuh dari Corona, kita berangkat bareng ya!

17 Comments

  1. I may need your help. I tried many ways but couldn’t solve it, but after reading your article, I think you have a way to help me. I’m looking forward for your reply. Thanks.

Leave a Reply

Your email address will not be published.