Investasi Sekaligus Mengurangi Emisi Karbon Bersama Token AHA

Seiring perkembangan teknologi, masyarakat perlahan menyadari bahwa  crypto currency adalah salah satu instrument investasi yang menarik dan tengah menjadi trend dunia saat ini. Namun pernahkah terbayang menjadi investor kripto sekaligus mengurangi emisi karbon di bumi? Inilah yang menjadi daya tarik tersendiri untuk kita mengenal lebih jauh tentang Token AHA, token kripto asli Indonesia yang berkontribusi pada proyek transisi energi ramah lingkungan.

Setelah melakukan rangkaian kegiatan penanaman Mangrove di berbagai area di Bali, bertepatan dengan hari bumi, pada 22 April 2022, di 70 Fahrenheit Koffie Jimbaran, PT Alam Hijau Anagata mengadakan acara Soft Launch untuk memperkenalkan Token AHA secara resmi dimuka publik. Acara soft launch ini bertujuan untuk mengedukasi berbagai elemen masyarakat tentang betapa pentingnya menjaga kelestarian bumi, sekaligus menjadi ajang silaturahmi para komunitas go green dengan komunitas kripto, juga para pengusaha dan calon investor. Melalui berbagai kegiatan, Token AHA ingin merangkul masyarakat, komunitas, maupun para stakeholder, untuk terus bertumbuh dan peduli pada bumi. Dengan menjadi investor Token AHA, masyarakat berpeluang untuk berinvestasi pada gerakan penghijauan, pemasangan panel surya di beberapa lokasi usaha komersil serta pembiayaan pengolahan limbah menjadi pembangkit listrik.

Token AHA sendiri dikembangkan dengan sistem yang terdesentralisasi, menggunakan decentralized yield-generation utility eco-token, yang berbasis pada teknologi Binance Smart Chain (BSC). Lebih lanjut CEO Token AHA, Aswin Regawa, menyatakan bahwa Token AHA akan mengembangkan NFT untuk mendukung ekosistem hijau masa depan seperti membership, carbon certification atau bahkan green art NFT.

Public sale token AHA sendiri akan dilakukan pada Mei 2022 yang diumumkan melalui sosial media resmi mereka. Adapun token AHA disebutkan akan diperdagangkan dengan token yang stabil dan harga koin yang less volatile di market serta dengan biaya transaksi yang tergolong rendah, yaitu 6 persen setiap transaksi dengan pembagian 3 persen untuk refleksi ke pemegang lain, 2 persen untuk dana amal, serta 1 persen dialokasikan untuk pemeliharaan sistem.

Kesempatan yang menarik sekali untuk  berinvestasi sekaligus berpartisipasi melestarikan bumi.