Jika kamu tertarik dengan industri teknologi, kamu mungkin pernah mendengar nama Marina Budiman. Dia salah satu pendiri PT DCI Indonesia, yang merupakan operator pusat data terbesar di Indonesia. Di tahun 2021, Marina masuk dalam daftar orang terkaya Forbes.
Marina lahir pada tahun 1961 dan merupakan warga negara Indonesia. Dia ingin menjadi seorang bankir, maka dia pergi ke University of Toronto dan mendapatkan gelar di bidang ekonomi dan keuangan pada tahun 1985. Setelah itu, dia pindah kembali ke Indonesia dan mulai bekerja sebagai account officer di PT Bank Bali. Selama di sana, dia mengerjakan proyek pemasangan perangkat lunak di perusahaan tersebut.
Pada tahun 1989, Marina menjadi manajer proyek di PT Sigma Cipta Caraka, di mana ia bekerja hingga tahun 2000. Pada tahun 1994, ia mendirikan Indonet, perusahaan penyedia layanan internet pertama di Indonesia, bersama Otto Sugiri.
Dari tahun 2000 hingga 2008, Marina adalah chief financial officer di Sigma, dan kemudian dia menjadi direktur penjualan dan pengiriman dari tahun 2008 hingga 2010. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri teknologi, Marina menyadari bahwa sektor ini sangat penting tetapi tidak dimanfaatkan secara maksimal di Indonesia. Maka, dia, Otto Sugiri, dan Han Arming Hanafia mendirikan PT DCI Indonesia pada 2011. Saat ini, menjadi operator data center Tier IV pertama di Asia Tenggara.
Marina kini menjabat sebagai presiden komisaris perseroan, dan pada Januari 2021, PT DCI Indonesia menggelar penawaran umum perdana (IPO). Itu sukses, dan Grup Salim meningkatkan kepemilikannya di perusahaan dari 3 persen menjadi 11 persen. Per 30 April 2021, Marina merupakan pemegang saham terbesar kedua DCII, setelah Otto Sugiri, dengan porsi 26,27 persen.
Karena kesuksesannya, Marina kini menjadi salah satu dari tiga perempuan dalam daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes 2021. Sebagai pendatang baru dalam daftar tersebut, ia menduduki peringkat ke-30 dengan total aset US$1,5 miliar atau sekitar Rp21,45 triliun (asumsi kurs Rp14.300 per dolar AS). Dia mengungguli Arini Saraswaty Subianto, Presiden Direktur PT Persada Capital Investasi, yang berada di peringkat ke-44 dengan US$975 juta, dan Kartini Muljadi, pemilik Grup Tempo, di peringkat ke-50 dengan US$695 juta.
fitness music