Louis Vuitton Mengeluarkan Hand Sanitizer Gratis

Konglomerat pemilik dari perusahaan mewah Givenchy, Christian Dior dan Louis Vuitton, Moët Hennessy, pada hari Minggu mengumumkan bahwa perusahaannya akan melakukan upaya dari pencegahan penyebaran virus COVID-19 dengan memproduksi pembersih tangan sebagai upaya penanggulangan kekurangan cairan pembersih tangan yang disebabkan oleh wabah virus epidemi ini.

Mulai Senin, LVMH akan menggunakan pabrik tempat mereka memproduksi barang-barang seperti parfum dan produk makeup untuk dialih fungsikan menjadi tempat mengolah 12 ton gel hidroalkohol menjadi cairan pembersih tangan.

Cairan gel pembersih tangan tersebut nantinya akan dikirimkan secara gratis ke otoritas kesehatan Perancis dan Assistance Publique-Hôpitaux de Paris, sebuah jaringan rumah sakit terbesar di Eropa dimana ada lebih dari 8 juta pasien di rawat setiap tahunnya. 

“Kami menyulap pabrik kami, pabrik Guerlain, Dior dan Givenchy menjadi tempat bagi kami untuk memproduksi gel hidroalkohol menjadi cairan gel pembersih tangan. Kami memilih untuk mengubah pabrik kosmetik kami menjadi pabrik farmasi karena pabrik kosmetik memiliki alat yang tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki di pabrik farmasi. Bahkan beberapa resep pembuatan kosmetik juga serupa dengan yang biasa di produksi di pabrik farmasi.” Ungkap Marc-Antoine Jamet, Sekretatis Jenderal LVMH.

“Jadi, kami telah mengalihkan jalur produksi kosmetik menjadi pabrik untuk memproduksi cairan pembersih tangan. Kami melakukan ini karena kami mendapat kabar bahwa rumah sakit di Paris mengalami kekurangan dalam pasokan cairan pembersih tangan.” Lanjut Marc-Antoine Jamet.

“Melalui inisiatif baik ini, LVMH memiliki tujuan untuk membantu mengatasi risiko kurangnya pasokan produk pembersih tangan di Perancis dan mendorong lebih banyak orang untuk terus tergerak melindungi diri mereka dari bahaya penyebaran virus. LVMH akan terus melakukan komitmen ini selama dibutuhkan, sehubungan dengan anjuran dari Otoritas Kesehatan Perancis.” Ungkap perwakilan LVMH dalam sebuah pertemuan dengan awak media.

Perancis telah menutup seluruh kawasan bisnis seperti restoran, kafe dan bar dalam upaya penyebaran virus yang lebih massive. Lebih dari 156.000 orang telah terinfeksi di seluruh dunia sementara 5.833 diantaranya meninggal dunia. Sejumlah supermarket, pasar, toko bahan makanan, apotek di Perancis tetap buka guna menunjang kebutuhan masyarakat selama masa karantina. 

Sementara itu, di Amerika Serikat, Gubernur New York, Andrew Cuomo minggu lalu mengumumkan bahwa negara akan mempekerjakan tahanan untuk memproduksi 100.000 galon cairan pembersih tangan setiap minggunya. 

Original Article