//

Insinyur Membuat Kemasan Ramah Lingkungan Dari Limbah Beras

Foto: Earth.org

Seorang insinyur yang berbasis di Delhi telah mengembangkan alternatif berkelanjutan untuk kemasan polistiren menggunakan tunggul beras, sisa batang mati dari musim padi di India. Jutaan ton tunggul padi dibakar setiap tahun oleh petani karena kadar airnya yang tinggi, sehingga tidak berguna untuk bahan bakar kompor.

Sebagai tanggapan, Arpit Dhupar mendirikan usaha bisnis baru bernama Ekosistem Dharaksha, yang mengubah 250 metrik ton tunggul padi yang dipanen dari 100 hektar lahan pertanian di Punjab dan Haryana menjadi kemasan. Para petani dibayar $30 per hektar untuk limbah, yang seharusnya mereka bakar. Produk ini tahan lama dan tahan api saat dipanggang dalam oven, dan bahkan dapat diukir dengan laser. Perusahaan menjual sekitar 20 metrik ton produk per bulan, menghasilkan pendapatan sekitar $30.500 per tahun, terutama untuk perusahaan barang pecah belah.

Dhupar awalnya ingin menggunakan jamur untuk secara cepat mengurai tumpukan tunggul padi, tetapi menemukan bahwa jamur meninggalkan metabolit yang tidak dapat terurai secara hayati. Dia kemudian menyadari bahwa filamen yang membentuk struktur bawah tanah jamur, yang disebut miselium, bertindak sebagai semacam zat pengikat, mengubah tunggul menjadi sesuatu yang tahan lama.

“Ini bukan bahan limbah tetapi bisa menjadi salah satu yang dapat digunakan,” katanya. “Melalui bio-fabrikasi, kami dapat menggunakan limbah tunggul untuk membuat bahan yang mirip dengan [polistiren], tetapi dapat terurai secara hayati.”

Ide menggunakan bahan berkelanjutan untuk pengemasan bukanlah hal baru, namun pendekatan Dhupar unik karena pengalamannya di pasar dan perdagangan. Tujuannya adalah untuk mencegah limbah polistiren memasuki tempat pembuangan sampah dan mengurangi jumlah tunggul beras yang dibakar di India. Dia percaya bahwa praktik berkelanjutan harus diberikan, bukan sesuatu yang perlu dijelaskan kepada anak-anak. 

Gambar langit kelabu akibat pembakaran tunggul padi karya keponakannya menginspirasinya untuk melakukan sesuatu. Kesuksesan Dhupar tidak hanya dalam menciptakan produk yang berkelanjutan, tetapi juga dalam memberikan solusi terhadap masalah lingkungan, sekaligus mendukung petani di komunitas lokalnya.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.