Cara Mengontrol Emosi Dalam Situasi Menantang

Photo by Uday Mittal on Unsplash

Kita semua tahu bagaimana emosi bisa tiba-tiba melonjak ketika kita menerima kabar buruk. Mereka memiliki kecenderungan untuk muncul tanpa diundang pada waktu yang paling tidak terduga. 

Ketika kamu menemukan diri kamu dalam situasi seperti itu, penting untuk tetap tenang dan mencari cara untuk melambaikan tangan pada pikiran negatif tersebut. 

Beruntung bagi kamu, ada beberapa teknik ramah yang dapat kamu gunakan untuk mengendalikan emosi kamu:

Lepaskan pikiran negatif 

Saat menghadapi masalah yang pelik, otak kita cenderung terpaku untuk mencari solusi yang tepat. 

Tapi inilah masalahnya: terkadang bukan masalah itu sendiri yang memicu reaksi negatif kita, tetapi pemikiran dan asumsi kecil yang kita buat dalam pikiran kita sendiri.

Jadi, salah satu cara untuk mengelola emosi kamu adalah dengan secara sadar menghentikan pikiran-pikiran yang mengkhawatirkan itu. 

Mungkin terdengar klise, tetapi mengalihkan perhatian kamu dari masalah sebenarnya dapat membantu meringankan beban emosional kamu, sedikit demi sedikit.

Baca: Kekuatan Pernapasan Sadar untuk Mengurangi Stres dan Kecemasan

Jangan langsung bereaksi

Kita semua pernah mengalaminya—ketika emosi kita mencapai titik didih, kita mungkin tergoda untuk berteriak keras, melontarkan beberapa kata kasar, atau bahkan memecahkan sesuatu di dekat kita. 

Ada baiknya berhenti sejenak dan memikirkan konsekuensi dari tindakan tersebut.

Saat kamu dalam kesulitan, otak bisa kewalahan untuk membuat keputusan yang masuk akal saat emosi memuncak. 

Itulah mengapa penting untuk menghindari berlebihan dengan reaksi kamu. 

Alih-alih, cobalah untuk menenangkan diri dengan menarik napas dalam-dalam beberapa kali dan melepaskannya secara perlahan. 

Luangkan beberapa menit untuk melatih teknik pernapasan ini, dan kamu akan merasakan perubahan emosi yang nyaman.

Dengan pikiran jernih, kamu akan dapat membuat pilihan yang lebih bijaksana tentang langkah apa yang harus diambil selanjutnya.

Fokus pada hal positif

Setelah kamu sedikit tenang, renungkan masalah inti yang mengganggu kamu. Kemudian, fokuslah pada aspek positif yang dapat menjadi dorongan motivasi untuk memerangi emosi negatif tersebut. 

Lihat umpan balik atasan kamu sebagai peluang untuk pertumbuhan pribadi dan peningkatan kinerja. 

Ubah konflik dengan pasangan kamu menjadi peluang untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, membina hubungan yang lebih harmonis.

Memang tidak selalu mudah menemukan sesuatu yang positif di tengah kepahitan emosi negatif. 

Tapi merangkul kemampuan untuk melihat masalah dari perspektif positif bisa menjadi cara yang fantastis untuk bersinar terang dengan emosi positif.

Baca juga: Panic Attack vs. Anxiety Attack

Ciptakan ruang yang aman untuk pengendalian emosi

Setelah berurusan dengan masalah berulang, saatnya untuk bangkit. Tentu saja, bukan berarti kamu harus mengubur kesedihan kamu jauh di lubuk hati. 

Sangat penting untuk menerima dengan anggun bahwa beberapa hal berada di luar kendali kamu. 

Tujuan utama kamu di sini adalah untuk mengelola emosi kamu, tidak peduli seberapa menantang dan beratnya perasaan itu.

Ingat, kamu tidak harus termakan oleh aspek negatif dari masalah kamu. Sebaliknya, cobalah mencari sisi positif yang bisa memotivasi kamu untuk bertindak lebih baik lagi. 

Rangkullah gagasan bahwa pertumbuhan pribadi sering datang dari mengatasi kesulitan, dan biarkan hal itu mendorong kamu maju.

Dengan merangkul strategi ramah ini, kamu akan lebih menguasai emosi kamu. 

Wajar jika perasaan kita berfluktuasi, tetapi mempelajari cara mengarahkannya secara efektif dapat menghasilkan keadaan emosi yang lebih bahagia dan lebih seimbang.

6 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.