5 Hotel di Bali Dengan Waste Management Terbaik

Kata-kata seperti “eco-chic”, “green”, dan “nature-friendly” bermunculan di seluruh brosur hotel di Bali saat ini. Beberapa hotel bahkan menciptakan profesi baru seperti “Manajer Sustainability” atau “Manajer Lingkungan” untuk mengawasi green initiatives mereka. Sementara hotel lain menginvestasikan dana besar untuk mendapatkan pengakuan internasional atas komitmen mereka terhadap kelestarian lingkungan.

Inisiatif yang menjanjikan ini menawarkan cara baru untuk mengatasi krisis sampah di Bali. Solusi pengelolaan sampah sangat penting untuk kelangsungan hidup hotel. Apa pun motivasi dan manfaatnya, praktik ramah lingkungan membuahkan hasil. Bukan saja lingkungan tetap terjaga, tetapi hotel-hotel ini juga menghasilkan margin pendapatan operasional yang lebih besar.

Berikut 5 hotel di Bali dengan waste management terbaik.

Sarinbuana Eco Lodge

Sarinbuana Eco Lodge dibangun sebagai “green hotel“. Di penginapan yang rindang pohon ini, kompos dibuat dari sisa makanan yang didaur ulang. Di kamar kecil, ada sabun yang terbuat dari kombinasi minyak kelapa dan minyak kedelai. Untuk mengurangi jejak karbon restoran dan menghemat biaya transportasi, hampir semua item menu dibuat dengan bahan-bahan lokal.

Alila Hotels & Resorts

Empat lokasi Alila Hotels & Resorts di Uluwatu, Ubud, Manggis, dan Seminyak semuanya telah berpartisipasi dalam inisiatif Zero Waste to Landfill sejak Agustus 2016. Program ini, sesuai dengan namanya, difokuskan untuk menghilangkan sampah TPA seluruhnya. Sampah seperti plastik, keramik, dan kaca dapat didaur ulang menjadi kerikil, pasir, dan serat yang digunakan untuk bahan bangunan. Alila membayar perusahaan luar untuk mengubah plastik yang tidak dapat didaur ulang menjadi minyak mentah, yang kemudian disuling menjadi bensin, solar, atau minyak tanah untuk digunakan di resor. Sampah organik ditangani dengan cara khusus. Alila Uluwatu mengubah sisa makanan restoran menjadi bubur dan mengirimkannya ke peternakan babi. Mereka juga membuat kompos dari semua sampah organiknya dan menggunakannya untuk memupuk kebun organiknya.

Four Seasons Jimbaran

Sejak didirikan 27 tahun lalu, salah satu resor terlama di Bali ini telah menerapkan sistem pengelolaan sampah. Filosofi yang mendasari adalah jika sesuatu memiliki potensi untuk digunakan kembali, tidak ada alasan untuk membuangnya. Semua sampah di Jimbaran Four Seasons dipisahkan menjadi bahan organik dan anorganik, kemudian dipindahkan ke area transit sementara di dalam kompleks resor sebelum diproses atau dikirim ke pihak ketiga. Resor ini juga memiliki ruangan yang dilengkapi dengan AC untuk menyimpan sampah basah, mencegahnya membusuk terlalu cepat. Selain itu, mereka beralih ke botol kaca yang dapat digunakan kembali dan mengisinya dengan air dari pemasok terdekat.

Potato Head Studios

Hampir semua yang ada di Potato Head Studios di-reuse, didaur ulang, atau dibuat dengan mempertimbangkan minimalisasi sampah. Berlokasi di Seminyak, Studio ini adalah bagian dari Desa Potato Head, dan menekankan praktik modern yang ramah lingkungan. Semua bahan yang digunakan di kamarnya, mulai dari sandal (terbuat dari sabut kelapa, sisa kain, dan daun palem) hingga meja dan kursi (terbuat dari plastik daur ulang) hingga bar di dalam kamar yang sustainable dan ramah lingkungan. 

W Bali – Seminyak

Berbagai langkah telah dilakukan The W Bali untuk mengelola sampahnya, antara lain mendaur ulang, membuat kompos sampah organiknya, menghilangkan kemasan styrofoam, menggunakan produk ramah lingkungan, dan mencari alternatif pengganti air kemasan plastik.