Arak bukan sekedar minuman khas Bali, keberadaannya tidak hanya sebagai minuman penghangat badan, tetapi juga sebagai bagian dari sarana sosialisasi, perayaan dan upacara keagamaan. Selain itu, arak Bali dikenal pula sebagai salah satu oleh-oleh yang menarik. Bahan yang digunakan untuk arak Bali biasanya adalah nira dari pohon kelapa, pohon enau (aren), atau pohon ental (lontar), sementara untuk tuak, berasal dari enau dan brem dari beras ketan hitam atau putih.
Untuk distribusi arak di Bali sendiri telah tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali. Dengan adanya aturan baru tersebut, penggunaan arak untuk keperluan komersial diperbolehkan dengan melibatkan mitra lokal berbentuk koperasi. Hal ini dirasa penting mengingat pemasaran arak yang bersifat ilegal bisa sangat merugikan petani kecil. Sepanjang adanya pembinaan dan pendampingan agar produksi arak memenuhi standar kesehatan dan dikemas secara profesional, arak diyakini bisa menjadi komoditas bisnis untuk masyarakat Bali selain pariwisata.
Berangkat dari betapa potensialnya arak Bali baik dari sisi budaya maupun ekonomi bagi rakyat Bali, NOW! Bali mempersembahkan miniseri-dokumenter ‘ARAK – Made in Bali’. Dibuat sebagai eksplorasi visual ke dalam semangat budaya untuk mengungkap proses pembuatan dan pentingnya arak bagi penghidupan petani arak tradisional Bali, melalui kisah I Wayan Lemes Indrawan dari Desa Tri Eka Buana, Karangasem.
Setelah dua pemutaran yang sukses di Sundara dan Potato Head Bali, ‘ARAK – Made in Bali’ kembali diputar pada tanggal 5 & 6 November 2021, di Village Square Andaz Bali, Sanur. Selain pemutaran film dokumenter dan sajian makan malam, juga disampaikan pengetahuan dan pengalaman tentang arak yang sangat mendalam. Acara ini juga didukung oleh Arak Bali Dewi Sri, yang disuling secara profesional juga berlisensi, dan telah diproduksi di Sanur sejak tahun 1968. Saat ini, Arak Bali Dewi Sri menjadi merek arak Bali yang sudah sangat terkenal. Proses penyulingannya dilakukan secara hati-hati dengan menggunakan logam tembaga Spanyol. Penggunaan logam ini membantu dalam menghilangkan senyawa sulfur yang tercipta secara natural pada proses distilasi.
Tidak hanya menampilkan tradisi arak, tetapi juga menampilkan para ahli mixologi terbaik di Bali dalam kreasinya dengan arak . Bisa dibilang event ini merupakan paket komplit untuk mendapatkan pengetahuan dan hiburan yang benar-benar berbeda. Malam yang sungguh luar biasa dengan koktail bernilai budaya, pengalaman makan malam yang menakjubkan, dan semangat rakyat Bali. Jika Anda tertarik mengetahui lebih dalam tentang hal ini, pastikan tidak ketinggalan pada acara pemutaran serial dokumenter ini selanjutnya.
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: goodshot.id/pemutaran-miniseri-dokumenter-arak-made-in-bali/ […]
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: goodshot.id/pemutaran-miniseri-dokumenter-arak-made-in-bali/ […]
… [Trackback]
[…] Info to that Topic: goodshot.id/pemutaran-miniseri-dokumenter-arak-made-in-bali/ […]
… [Trackback]
[…] Read More on to that Topic: goodshot.id/pemutaran-miniseri-dokumenter-arak-made-in-bali/ […]
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: goodshot.id/pemutaran-miniseri-dokumenter-arak-made-in-bali/ […]
… [Trackback]
[…] Read More Info here to that Topic: goodshot.id/pemutaran-miniseri-dokumenter-arak-made-in-bali/ […]
… [Trackback]
[…] There you will find 94076 more Info to that Topic: goodshot.id/pemutaran-miniseri-dokumenter-arak-made-in-bali/ […]
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: goodshot.id/pemutaran-miniseri-dokumenter-arak-made-in-bali/ […]