Pemerintah Indonesia Perangi Hoaks di Dunia Maya

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melaporkan telah menangani 441 konten hoaks yang beredar di dunia maya Indonesia sejak Januari hingga awal April 2023. Meski terkesan tinggi, namun sebenarnya menurun dibandingkan dengan 527 konten hoaks yang ditangani pada tahun 2022.

Penurunan ini disebabkan kesadaran masyarakat terhadap konten hoaks semakin meningkat dan upaya Kemenag untuk meningkatkan literasi digital melalui berbagai mekanisme penanganan hoaks. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong berharap penurunan ini terus berlanjut di masa mendatang.

Kementerian Komunikasi dan Informatika menggunakan tiga mekanisme untuk menangani konten hoaks: Automatic Identification System (AIS), patroli siber, dan pengaduan masyarakat. AIS menggunakan kecerdasan buatan untuk memantau dan mengidentifikasi konten yang berpotensi tipuan, sementara patroli dunia maya dilakukan 24/7 untuk mendeteksi dan menghapus konten berbahaya. Pengaduan masyarakat dapat disampaikan melalui berbagai saluran, termasuk platform media sosial dan aplikasi pesan instan.

Selain penanganan konten hoaks, Kemenkominfo juga berupaya meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat. Melalui berbagai program dan inisiatif, mereka membekali masyarakat dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan menangani konten hoaks dengan tepat.

Secara keseluruhan, Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan pendekatan komprehensif untuk menangani konten hoaks di dunia maya Indonesia. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan literasi digital, mereka berharap dapat mengurangi peredaran konten hoaks dan memastikan masyarakat tidak dirugikan oleh informasi yang menyesatkan.

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.