Kappa Senses Ubud adalah resor mewah yang hanya berjarak 10 menit dari kota Ubud. Resor ini adalah surga tersembunyi yang dikelilingi oleh hutan tropis yang rimbun, sawah hijau, dan daerah sekitar yang suci. Kappa Senses Ubud menawarkan pengalaman yang berarti dan susah untuk dilupakan bagi para tamu selama mereka menginap.Â
Salah satu highlight dari resor ini adalah OmTara Spa by Clarins, yang menawarkan kedamaian murni dan berbagai cara untuk bersantai. Clarins memiliki sejarah panjang dalam mendukung agrikultur yang bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial.Â
Selain spa, Kappa Senses Ubud juga menawarkan perjalanan sensorik selama menginap melalui restoran-restoran yang ada di resor yang akan memuaskan selera para tamu dengan masakan lezat.Â
Untuk lebih menghibur para tamu, resor ini memiliki dua kolam renang besar, ayunan ramah yang menghadap ke hutan Ubud yang khas dan sawah hijau, serta perpustakaan dan butik terapung, dan kebun permakultur seluas 2.000 meter persegi.
Kebun permakultur ini berfungsi sebagai pusat pembelajaran dan informasi resor (memperkaya pengalaman gastronomi melalui beragam produk organik), pos daur ulang (sampah organik sebelum dan sesudah makan digunakan untuk memberi makan hewan ternak, limbah sayuran dan buah-buahan langsung dikomposkan) , seperempat untuk hasil pertanian ke meja (hampir 30% dari buah dan sayuran dipanen setiap hari untuk pasokan gastronomi, penyediaan bumbu dan rempah-rempah untuk lounge teh herbal spa dan yang juga digunakan dalam beberapa produk kesehatan.
Selain itu Kappa Senses Ubud juga memiliki program solidaritas sosial dengan berbagi 50% hasil panennya dengan penduduk desa sekitar, mendistribusikan surplus makanan, mendapatkan sumber langsung dari petani lokal Bali, melatih para petani dalam keterampilan permakultur dan pengelolaan limbah.
Kappa Senses Ubud menggunakan pendekatan ramah lingkungan dan tanggung jawab sosial yang merupakan dasar filosofi mereka. Usaha-usaha ramah lingkungan mereka mencakup penggunaan bahan lokal dan ramah lingkungan (seluruhnya kayu lokal, dinding wol kayu) yang mampu mengurangi konsumsi energi sebesar 30%, penggunaan pemanas air termodinamika untuk mengurangi konsumsi listrik sebesar 30%, pencahayaan dengan detektor gerakan di area tertentu, memproduksi sebagian energi dari sumber daya terbarukan (panel fotovoltaik yang terpapar sinar matahari secara luas tanpa mengurangi estetika resor, tidak menggunakan produk plastik sekali pakai sama sekali, serta berkerja sama dengan perusahaan/asosiasi daur ulang sampah untuk mengelola dan mendaur ulang sampahnya.
coffee shop ambience