//

5 Cara Meningkatkan Imunitas Finansial

 

Dunia global sedang berjuang melawan sebuah virus baru. Pandemi global yang melanda di awal tahun 2020 membuat panik masyarakat dunia, tak terkecuali masyakarat +62.

Namun krisis selalu membuat kita menjadi lebih kuat, lebih aware, dan akhirnya menjadi manusia yang lebih baik.

JIka bukan dalam situasi khawatir terinfeksi virus Corona, masyarakat kita jarang ada yang sadar pentingnya mencuci tangan. Namun dalam situasi ini mencuci tangan dan sanitasi merupakan suatu hal yang jadi sangat sering dilakukan, terlihat dari kelangkaan sabun cuci tangan dan hand sanitizer. Bukan hanya kebersihan dan sanitasi saja yang lalu menjadi perhatian utama masyakarat kita saat ini, namun juga segala sesuatu yang berkaitan dengan dengan imunitas tubuh. Produk multi vitamin dan suplemen penjaga imunitas tubuh mulai langka dan harganya mulai naik minimal dua kali lipat.

Bicara tentang imunitas atau antibody, tahukah kalian bahwa ada yang tak kalah pentingnya dengan imunitas tubuh?

Imunitas Finansial – atau dalam Bahasa Inggrisnya disebut Financial Immune System.

Pandemi Corona telah membawa dampak yang besar bagi perekonomian dunia. Tentu saja ekonomi Indonesia juga terimbas.

Di saat pemerintah mengumumkan untuk bekerja dari rumah, akan lebih banyak bisnis yang terkena dampaknya. Begitupun pegawai yang bekerja pada perusahaan-perusahaan yang terkena dampak pandemi, tentu saat ini was-was akan kondisi keuangan.

Apa yang harus dilakukan saat kita dalam kondisi ketidakpastian seperti ini?

Berikut kutipan dari seorang perencana keuangan profesional Sherly, CFP.

Stay Calm
Berusaha untuk tetap tenang dan tidak menebar kepanikan, karena panik tidak akan menolong kita memecahkan masalah. Panik hanya akan memperkeruh situsasi yang ada.

Ingat bahwa kesulitan ini bukan hanya melanda sekelompok orang, namun semua orang sedang berada dalam perahu yang sama. Semua orang juga sedang kesulitan saat ini. Jadi langkah pertama adalah stay calm.

Miliki Dana Darurat
Memiliki dana darurat sangat penting dalam situasi seperti ini. Dalam kondisi seperti ini tak akan ada yang tahu pasti kapan pandemi akan berakhir, kapan perekonomian akan pulih, sejauh mana ekonomi akan merosot. Jika ekonomi memburuk dan butuh waktu lama untuk pulih, dana darurat yang standby akan sangat menolong untuk membiayai hidup selama beberapa bulan ke depan.

Bagi yang single dan tidak memiliki tanggungan: minimal 6x biaya hidup bulanan.

Bagi yang sudah menikah dan memiliki tanggungan: minimal 12x biaya hidup bulanan.

Perhatikan Pemasukan

Kondisi saat ini tentu banyak memukul omset bisnis terutama para pengusaha UMKM. Untuk para karyawan bersyukurlah jika masih memiliki pekerjaan sampai saat ini. Dalam situasi seperti ini penting untuk tetap punya penghasilan yang stabil. Jadi ayo, tetaplah produktif!

Selain itu, dengan pendapatan yang terus mengalir, bagi para investor saham atau trader ini adalah kesempatan untuk mengumpulkan amunisi untuk average down dan diversifikasi potofolio investasi.

Selalu ingat quotes “Cash is The King,” -dalam situasi ini ada benarnya juga.

Review Portfolio Investasimu

Langkah pertama dalam mengevaluasi aset investasi kita : selalu ingat tujuan awal kita berinvestasi!

  • Untuk tujuan keuangan jangka panjang: saat ini siapkan amunisi untuk average down atau value investing.

Tentukan waktu terbaik untuk average down.

Pastikan dana yang dipakai untuk invstasi adalah uang dingin atau uang yang tidak adkan diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari. Maka saat ini sudah bias mulai cicil untuk average down dengan system menabung berkala. Saat ini menabung berkala lebih aman ketimbang lump sum, karena kita tidak punya kemampuan menebak kapan harga saham menyentuh bottom.

  • Untuk tujuan keuangan jangka pendek

Jika ada kebutuhan dana likuid dalam waktu dekat maka tunggu kenaikan sementara atau short rebound untuk melepas investasi yang masih dimiliki.

Jika pada saat dana dibutuhkan namun nilai investasi masih belum juga balik modal, maka jadikan loss ini sebagai pelajaran (itung-itung biaya belajar investasi).

Rebalancing Portfolio

Ini adalah di mana kita menata ulang bobot portfolio aset investasi. Sesuaikan dengan daya tahan masing-masing terhadap resiko saat ini.

Kembali lagi kepada profil resiko masing-masing. Tipe konservatif atau agresif.

Lakukan Financial Health Check Up

Seperti halnya kesehatan tubuh, kesehatan finansial juga perlu dicek berkala. Jangan takut menghubungi perencana keuangan profesional untuk menentukan hal-hal teknis terkait keuangan kita.

Artikel merupakan kutipan dari Teletalk Financial Immune System dengan Shierly, CFP,  perencana keuangan  www.finansialku.com

Nova Stiene
Finance Contributor

8 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.