Terletak di antara pulau Rhodes dan Kos, Yunani, Tilos yang indah telah mengalami transformasi yang luar biasa.
Tidak hanya menjadi pulau yang mandiri dalam hal energi tetapi juga menjadi pulau tanpa sampah pertama di dunia.
Metamorfosis pulau kecil ini telah menjadi contoh kehidupan berkelanjutan yang tak tertandingi dan patut dikagumi dunia.
Emmanouil Antonios Fotaras, penduduk Tilos yang bangga, mengenang evolusi pulau itu semasa hidupnya.
“Saya menyaksikan penganugerahan gelar taman nasional di pulau kami, menyaksikan kami mencapai otonomi energi dengan energi terbarukan, dan sekarang, kami merayakan pencapaian terbaru kami sebagai pulau tanpa sampah pertama di dunia,” ungkapnya dengan rasa bangga yang nyata.
Ini merupakan prestasi luar biasa bagi Tilos, terutama mengingat statistik pembuangan limbahnya di masa lalu.
Baca: Program Ban The Big 5 Menolak 5 Jenis Plastik di Bali
Suatu saat, 87% sampah di pulau ini berakhir di tempat pembuangan sampah. Saat ini, setiap sisa sampah memiliki tujuan baru.
Pergeseran luar biasa ini menjadi mungkin berkat proyek Just Go Zero. Fotaras mengakui, “Saya selalu tahu bahwa proyek ini menjanjikan, namun dampak transformatifnya melampaui semua ekspektasi.”
Dampak nyata terlihat jelas di seluruh pulau. Hilang sudah tempat sampah yang memenuhi lanskap.
Sebagai gantinya, berdirilah Center for Creative Upcycling, sebuah mercusuar inovasi, tempat barang-barang bekas mendapatkan kehidupan baru baik sebagai bahan seni, perlengkapan bangunan, atau diperbaharui untuk digunakan kembali.
Di balik transformasi besar ini terdapat Polygreen, sebuah perusahaan Yunani visioner yang berfokus pada solusi ekonomi sirkular.
Namun, bukan hanya dukungan teknologi atau finansial yang mendorong perubahan tersebut. Pendidikan adalah landasannya.
Penduduk Tilos dibekali dengan pengetahuan tentang kategorisasi sampah sehingga menghasilkan pengelolaan sampah yang efektif di tingkat akar rumput.
Sinergi teknologi dan kesadaran, seperti yang terlihat dari aplikasi ponsel pintar yang memantau statistik daur ulang secara real-time, menjadi rahasia kesuksesan Tilos.
Walikota Maria Kamma-Aliferi berbagi kebanggaan dengan pulau ini, dengan menyatakan,
“Dampak nyata dari inisiatif ini telah meningkatkan pengelolaan limbah kita, secara drastis mengurangi polutan yang tidak dapat terurai secara hayati, melestarikan keanekaragaman ekosistem kita, dan menghiasi lanskap kita.”
Kemajuan lingkungan yang dilakukan Tilos mempunyai arti penting tambahan.
Sebagai taman nasional, tempat ini merupakan tempat perlindungan bagi banyak spesies burung, menjadikannya tempat persinggahan penting bagi burung-burung migran yang melakukan perjalanan antara Afrika dan Eropa.
Kisah suksesnya kini menjadi peta jalan potensial bagi konservasi lingkungan global.
Baca juga: Grup Pandawara Bersihkan Sampah di Banten
Terlebih lagi, revolusi lingkungan ini telah membuahkan hasil ekonomi. “Meningkatnya ekowisata, lapangan kerja di sektor berkelanjutan, dan masuknya pengunjung yang sadar lingkungan telah memberikan dorongan signifikan terhadap perekonomian lokal kita,” catat Kamma-Aliferi.
Pengunjung bukan sekadar penonton terhadap perubahan ini. Keterlibatan adalah kuncinya.
Pulau ini memastikan bahwa wisatawan juga dapat berintegrasi ke dalam tatanan sadar lingkungan dengan melengkapi hotel dengan alat pemilah sampah dan menyediakan pilihan belanja berkelanjutan bagi wisatawan.
Semangat komunitas terpancar dari kata-kata Fotaras:
“Awalnya, adaptasi merupakan sebuah tantangan, namun persahabatan komunal membuat transisi menjadi lebih lancar. Melihat generasi tua yang kembali ke kebiasaan bebas sampah di masa lalu memberi saya harapan.”
Tilos kini lebih dari sekadar pulau. Ini adalah sebuah mercusuar, sebuah bukti akan kemungkinan yang tak terbatas ketika alam, teknologi, dan komunitas bersatu.
soothing music
water sounds
En la actualidad, el software de control remoto se utiliza principalmente en el ámbito ofimático, con funciones básicas como transferencia remota de archivos y modificación de documentos.