reduce

Panduan Pengelolaan Sampah Organik Berkelanjutan

/

Dalam upaya mewujudkan planet yang lebih hijau, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah bagaimana kita menangani sampah organik.  Sebelum kamu membuang kulit buah atau daun kering, pertimbangkan potensi lingkungan yang dimilikinya.  Kali ini kami menggali pentingnya pengelolaan sampah organik secara berkelanjutan dan menawarkan tips untuk mengintegrasikan praktik tersebut ke dalam kehidupan kita sehari-hari. Baca: Transformasi Tilos, Pulau Kecil di Yunani, Menjadi Pulau Tanpa Sampah Sekilas tentang Sampah Organik Kehidupan, dalam pasang surutnya, secara alami menghasilkan sampah organik. Dari sisa buah-buahan setelah smoothie pagi kamu hingga dedaunan berguguran di halaman belakang rumah kamu, sampah nonorganik selalu ada dalam kehidupan kita. 

Program Pengelolaan Sampah Desa Adat Seminyak

//

Terletak di Kecamatan Kuta Kabupaten Badung, Bali, Desa Adat Seminyak telah lama menjadi pionir dalam pengelolaan sampah swakelola di kawasan wisatanya.  Sejak tahun 2003, desa ini memfasilitasi pengangkutan sampah dari rumah tangga dan usaha, berkembang menjadi tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) berdasarkan prinsip reduce, reuse, dan recycle atau dikenal dengan 3R. Yang membedakan TPST-3R Desa Adat Seminyak adalah kepemilikannya, karena hanya dikelola oleh desa itu sendiri.  Didukung oleh pemerintah daerah dan pihak swasta, khususnya Coca-Cola Amatil Indonesia, TPST-3R tidak hanya mengolah sampah secara efektif tetapi juga berfungsi sebagai pusat pendidikan pengelolaan sampah. Di TPST-3R, sampah organik, termasuk sampah kebun dari

/

Panduan Pengelolaan Sampah Organik Berkelanjutan

Dalam upaya mewujudkan planet yang lebih hijau, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah bagaimana kita menangani sampah organik.  Sebelum kamu membuang kulit buah atau daun kering, pertimbangkan potensi lingkungan yang dimilikinya.  Kali ini kami menggali pentingnya pengelolaan sampah organik secara berkelanjutan