Mbah Dirjo

Revolusi Hijau Yogyakarta: Gerakan ‘Mbah Dirjo’

Gerakan ‘Mbah Dirjo’, yang diberi nama dengan semangat lokal, adalah respons penuh semangat Yogyakarta terhadap peringatan yang mengkhawatirkan: meluapnya tempat pembuangan sampah. Inisiatif akar rumput ini memanfaatkan metode biopori tradisional, sebuah teknik pengomposan sampah organik yang sederhana namun revolusioner yang dengan cepat mengubah masyarakat menjadi penjaga lingkungan. Baca: Inovasi Sosial PT Solusi Bangun Indonesia untuk Lingkungan Urgensinya sangat jelas. Tempat pembuangan sampah utama di Yogyakarta, TPA Regional Piyungan, telah terendam banjir, menandakan adanya darurat sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Seruan Wali Kota Singgih Raharjo untuk ‘Mbah Dirjo’ bergema di gang-gang sempit kota dan pasar-pasar yang ramai, mendesak semua orang

Revolusi Hijau Yogyakarta: Gerakan ‘Mbah Dirjo’

Gerakan ‘Mbah Dirjo’, yang diberi nama dengan semangat lokal, adalah respons penuh semangat Yogyakarta terhadap peringatan yang mengkhawatirkan: meluapnya tempat pembuangan sampah. Inisiatif akar rumput ini memanfaatkan metode biopori tradisional, sebuah teknik pengomposan sampah organik yang sederhana namun revolusioner yang dengan cepat