batu bata

Langkah Visioner Sheina Ashley Pribadi dalam Solusi Bangunan Berkelanjutan

/

Sheina Ashley Pribadi, siswa kelas 12 Jakarta Intercultural School, bukanlah remaja biasa. Sebagai ujung tombak proyek ACE, upaya Sheina mewakili perjalanan transformatif dari kepedulian lingkungan menuju inovasi proaktif. “Proyek ACE bukan hanya tentang membangun gedung-gedung yang lebih ramah lingkungan; ini tentang membangun kesadaran,” jelas Sheina, merefleksikan asal usul inisiatifnya selama kursus solusi lingkungan di Stanford. Baca: Revolusi Pengemasan Berkelanjutan Botanica Proyek ini merupakan respons beraninya terhadap krisis iklim yang mendesak, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan dengan merevolusi bahan bangunan tradisional. Inti dari proyek ACE adalah substitusi yang cerdik: mengganti sebagian besar semen dalam batu bata dengan fly

Misi FabBRICK untuk Mengubah Limbah Tekstil

//

Sebuah perusahaan Prancis bernama FabBRICK membuat gebrakan di kancah sustainability dengan mendaur ulang limbah tekstil menjadi batu bata yang inovatif.  Dengan perkiraan 4 juta ton limbah tekstil di Prancis saja, pendiri Clarisse Merlet melihat peluang untuk memanfaatkan sumber daya yang dibuang ini untuk keperluan konstruksi.  FabBRICK, lahir dari kesadaran Merlet tentang limbah yang mencengangkan di industri tekstil, menciptakan batu bata dekoratif dan insulatif menggunakan pakaian bekas yang diparut. Setiap batu bata menggabungkan bahan robek yang setara dengan dua hingga tiga T-shirt, termasuk kapas, poliester, elastane, dan PVC.  Merlet mengembangkan lem ramah lingkungan untuk mengikat potongan-potongan itu menjadi satu.  Prosesnya melibatkan