/

SeaCleaners dan Indonesia Bekerjasama Memerangi Polusi Laut

Foto: Sea Cleaners

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan organisasi nirlaba Prancis SeaCleaners meluncurkan kapal pengumpul sampah Mobula 8 untuk beroperasi di perairan Tanjung Benoa, Denpasar, Bali. Kapal yang berlayar langsung dari Prancis itu akan mengumpulkan sampah di wilayah Indonesia selama 2-3 tahun, beroperasi di Bali, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, dan Raja Ampat di Papua Barat.

Helyus Komar, Plt Asdep Bidang Keamanan dan Pertahanan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menyatakan Bali dipilih sebagai tahap pertama pengoperasian Mobula 8 karena eksposur internasional dan statusnya sebagai wajah Indonesia. Pemerintah bertujuan untuk menunjukkan komitmennya terhadap kebersihan laut. Peluncuran Mobula 8 merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) kerja sama yang telah dibuat pada Juli 2022 oleh Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan dan lembaga nirlaba Prancis.

SeaCleaners telah menunjuk perwakilan di Bali untuk bekerja sama dengan Rotary dalam pengolahan limbah. Kapal Mobula 8 rencananya akan beroperasi selama satu tahun di Bali sebelum melanjutkan aktivitasnya di Labuan Bajo dan Raja Ampat. Di Bali, kapal tidak hanya akan mengumpulkan sampah di sekitar Pelabuhan Tanjung Benoa, tetapi juga di kawasan hutan mangrove sekitar Benoa dan perairan di bawah Tol Laut Bali Mandara. Bali dipilih sebagai daerah operasi kapal karena perairan pulau itu sering menerima sampah laut yang dikirim dari Sulawesi. Kapal Mobula 8 merupakan salah satu cara untuk mencegah sampah berpindah ke perairan lain.

Kapal Mobula 8 dijadwalkan beroperasi lima hari seminggu selama tujuh jam sehari. Itu dapat mengangkut sampah di wilayah seluas 15.000 meter persegi per jam dan 18 kilometer persegi per tahun. Untuk sekali operasi dapat mengangkut 2,4 ton limbah padat dari laut dan 600 liter limbah cair. Kapal dilengkapi jaring dan alat pengumpul sampah yang secara otomatis dapat membawa sampah ke meja pemilahan di atas kapal. Kapal tersebut dioperasikan oleh seorang nakhoda dan satu atau dua orang yang bertugas memilah sampah.

Manajer Komunikasi Internasional SeaCleaners Elise d’Epenoux mengumumkan bahwa Bali adalah lokasi pertama untuk operasi Mobula 8. Organisasi tersebut sedang membangun dua kapal Mobula 8 tambahan dan saat ini sedang mencari negara yang mau bekerja sama. Beberapa negara telah menyatakan minatnya, antara lain Thailand, Vietnam, Filipina, Uruguay, dan Senegal.

Mobula 8 merupakan langkah signifikan dalam mengatasi masalah meningkatnya sampah laut di perairan Indonesia. Kemitraan pemerintah dengan SeaCleaners menunjukkan komitmen untuk menemukan solusi inovatif untuk masalah global ini. Keberhasilan proyek ini dapat mengarah pada inisiatif serupa di provinsi dan negara lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published.