Karunia Botani Baluran: Menyingkap Keajaiban Bekol

Sumber: kompas.com

Terletak di tengah kehijauan Taman Nasional Baluran ditemukan dunia yang kaya akan keanekaragaman tanaman dan pesona alam, salah satunya adalah pohon Bekol.

Pohon ini merupakan sebuah komponen ekosistem taman yang sederhana namun penting.

Taman yang sering disebut sebagai ‘Afrika van Java’ ini memiliki padang rumput terluas di Pulau Jawa, menciptakan pemandangan savana luas yang menakjubkan dengan latar belakang Gunung Baluran yang megah.

Baca: Khasiat Kunyit Asam yang Luar Biasa

Kawasan ini diberi nama Savana Bekol, namanya diambil dari pohon Bekol (Ziziphus mauritiana Lamk.) yang ada di mana-mana, spesies kecil namun tangguh yang berasal dari wilayah Jawa dan Bali di Indonesia, dan juga ditemukan di Nusa Tenggara dan Sulawesi.

Tumbuh subur di tanah kering dan dataran rendah di taman ini, Bekol, yang dikenal secara lokal sebagai ‘Bidara upas’ atau ‘Bidara Laut,’ adalah spesies dari keluarga Rhamnaceae.

Pohon-pohon ini, biasanya setinggi 5–14 meter, memiliki tajuk lebar, cabang berduri, dan kulit kayu patah.

Buah Bekol, yang menjadi favorit kera dan burung di taman ini, menawarkan rasa manis dan sedikit asam.

Dagingnya yang tebal menjadikannya tidak hanya makanan bergizi bagi satwa liar tetapi juga berpotensi bermanfaat bagi manusia.

Diungkapkan bahwa buah dan biji bekol mengandung senyawa saponin yang bermanfaat untuk menenangkan sistem saraf dan meningkatkan kualitas tidur.

Kandungan serat yang tinggi pada buah ini membantu pencernaan, sedangkan vitamin C-nya mendukung kesehatan kulit dan fungsi kekebalan tubuh.

Selain itu, kalsium, potasium, zat besi, dan fosfor dalam buah ini berkontribusi dalam menjaga tekanan darah, meningkatkan sirkulasi, dan memperkuat tulang.

Selain nilai nutrisinya, Bekol juga menjanjikan dalam penelitian pengobatan. Penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak buah Bekol dapat melindungi sel-sel otak, berpotensi menawarkan jalan baru untuk pengobatan demensia.

Lebih lanjut, penelitian Yudisthiro (2022) dan Kamila (2019) menyoroti potensi ekstrak daun Bekol dalam meningkatkan fungsi hati yang terkena alkohol dan mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya seperti Staphylococcus aureus.

Namun perjalanan Bekol dari buah liar menjadi komponen obat herbal bukannya tanpa tantangan.

Kulit biji pohon yang keras membuat budidaya menjadi sulit, dan konsumsi buah secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping ringan, seperti kembung dan peningkatan keasaman lambung, terutama pada individu dengan kondisi seperti GERD dan maag.

Pohon Bekol, dengan segudang kegunaan dan kepentingan ekologisnya, merupakan bukti kekayaan warisan biologis taman ini dan potensi pengobatan alami yang belum dimanfaatkan.

Baca juga: 9 Makanan untuk Kesehatan Kulit

Pohon Bekol bukan sekadar tanaman namun merupakan simbol interaksi yang rumit antara lingkungan, satwa liar, dan kesehatan manusia.

Taman Nasional Baluran berfungsi sebagai penjaga penting ekosistem yang rapuh ini, menawarkan sekilas kekayaan kekayaan botani yang menunggu untuk ditemukan dan dimanfaatkan secara bertanggung jawab dalam perjalanan kita yang terus berkembang menuju kehidupan berkelanjutan dan kesehatan alami.

Leave a Reply

Your email address will not be published.