Konsep memanfaatkan tenaga surya bukanlah hal baru. Mulai dari pengisi daya kecil hingga pembangkit listrik tenaga surya yang luas, masyarakat kita telah memanfaatkan energi matahari selama bertahun-tahun.
Namun, kadang-kadang, sebuah ide muncul yang mendorong kita untuk melihat kekuatan ini dari sudut pandang yang baru.
Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang cerdik mengambil ide kuno ini dan memberikan sentuhan baru dengan merancang jalan yang dilapisi panel surya. Inovasi yang cocok untuk jembatan ini selaras dengan esensi masa depan yang lebih bersih dan hijau dan secara mengejutkan berhasil meraih juara pertama pada Festival Teknik Sipil Kompetisi Kertas Nasional.
Baca: Revolusi Biogas di Desa Bongkasa Pertiwi
Trio luar biasa – Royce Giovano Sutikno, Adi Drajad Budiman, dan Nathaniel Nico Prawira, berasal dari Departemen Teknik Sipil ITS dan dibimbing oleh Dr. Ahmad Basshofi Habieb ST MSc. Royce, ujung tombak tim, menyoroti bagaimana ide ini muncul dari kurangnya pemanfaatan potensi energi terbarukan di bidang infrastruktur Indonesia.
Dengan paparan sinar matahari yang berkisar antara 2.000-3.000 jam per tahun, negara ini memang merupakan tempat yang menjanjikan untuk inovasi semacam itu.
Alasan di balik pemilihan jembatan dibandingkan jalan raya adalah sederhana—sinar matahari tidak terhalang.
Jalan raya sering kali terletak di bawah bayang-bayang bangunan atau pepohonan yang menjulang tinggi.
Sebaliknya, jembatan, terutama yang diimpikan oleh tim ITS, akan meminimalisir hambatan sehingga menjamin penyerapan sinar matahari secara optimal.
Desainnya, yang membentang sepanjang 756,5 meter, menjanjikan energi listrik sebesar 13.843,95 kilowatt per jam—cukup untuk memberi daya pada 144 keluarga di Kabupaten Situbondo.
Selain kecemerlangan tenaga surya, ketahanan struktural jalan ini patut diacungi jempol.
Disebut-sebut mampu bertahan lebih lama dari jalan aspal dengan selisih dua kali lipat, jalan yang dilapisi panel surya ini dibuat agar tahan lama.
Berkat tiga lapisan kaca tempered – permukaan jalan, lapisan elektronik, dan pelat dasar, jalan tersebut diharapkan dapat memenuhi fungsinya selama dua dekade yang mengesankan.
Baca juga: Transisi Jerman ke Sumber Energi Terbarukan
Keunggulan inovasi ini tidak hanya terletak pada pembangkitan listriknya namun juga kontribusinya terhadap lingkungan yang lebih bersih.
Dengan jejak emisi karbon hanya 678.353,5 gram, jalan bertenaga surya ini memiliki tingkat emisi 20 kali lebih rendah dibandingkan batu bara dan 12 kali lebih rendah dibandingkan gas alam.
Saat ketiganya menikmati kemenangan yang pantas mereka dapatkan, gambaran besarnya tetap jelas: inovasi seperti ini membuka jalan (permainan kata-kata) untuk masa depan di mana keberlanjutan dan efisien bukan sekadar kata kunci, namun menjadi kenyataan.
Se você está pensando em usar um aplicativo espião de celular, então você fez a escolha certa. https://www.mycellspy.com/br/tutorials/best-cell-phone-spy-apps-online-free-trials/
Wow that was odd. I just wrote an extremely long comment but after I
clicked submit my comment didn’t appear. Grrrr… well I’m not writing
all that over again. Anyway, just wanted to say great blog!
This piece of writing provides clear idea in support of the new visitors of blogging, that in fact how to do blogging and site-building.