/

Enzim Mengubah Sampah Plastik

Saat bertugas mengeksplorasi potensi enzim, LCC – cutinase kompos cabang daun, yang ditemukan pada daun yang membusuk, Sintawee Sulaiman, di Universitas Osaka di Jepang, menemukan penemuan yang luar biasa.

Karyanya tidak hanya berkontribusi pada pengetahuan ilmiah namun juga menawarkan secercah harapan dalam perjuangan melawan polusi plastik.

Enzim ini, LCC, yang berevolusi untuk memecah lapisan lilin pada daun, memberikan sebuah kemungkinan kepada Sulaiman: dapatkah enzim ini juga mengatasi masalah sampah plastik yang banyak terjadi?

Baca: The Hyatt Bebot, Keajaiban Robot Pembersih Pantai

Keingintahuannya membawanya pada eksperimen yang akan mengubah sudut pandangnya.

Dia merendam potongan kemasan plastik ke dalam air dengan LCC. Keesokan harinya, plastik tersebut menunjukkan tanda-tanda degradasi.

Momen terobosan ini mengungkap potensi LCC untuk menguraikan plastik PET, bahan yang umum namun merugikan lingkungan.

PET, polimer yang terdiri dari monomer yang terikat erat, terkenal tahan terhadap degradasi alami.

Ini adalah keajaiban sintetis namun merupakan tantangan ekologis. Di alam, enzim telah berevolusi untuk menguraikan polimer organik seperti selulosa.

Namun plastik, yang relatif baru bagi alam, masih tetap ada. Namun, peneliti seperti Alain Marty di Universitas Toulouse di Perancis, telah berupaya mengubah narasi ini.

Selama delapan tahun, Marty dan timnya merekayasa ulang LCC, sehingga meningkatkan efisiensinya sebagai bahan pengurai PET.

Enzim yang telah diperbarui ini, yang kini mampu memecah PET menjadi monomer dasarnya, menawarkan cara berkelanjutan untuk mendaur ulang plastik.

Diibaratkan seperti memotong ikatan pada kalung mutiara, proses ini menjanjikan untuk mengubah limbah menjadi sumber daya yang berharga.

Carbios, sebuah perusahaan yang berbasis di Clermont-Ferrand, Perancis, mempelopori teknologi ini.

Pabrik percontohannya, mengingatkan pada pabrik bir mikro, dilengkapi peralatan yang didedikasikan untuk memproses plastik PET.

Kemampuan pabrik ini juga mencakup daur ulang pakaian yang kaya poliester, yang merupakan penyumbang limbah tekstil global yang signifikan.

Prosesnya melibatkan penyortiran, penghancuran, dan transformasi bahan menjadi pelet yang cermat, sehingga meningkatkan luas permukaannya dan melemahkan ikatan molekul.

Keserbagunaan pendekatan ini terletak pada kemampuannya menangani bahan campuran, yang merupakan tantangan umum dalam daur ulang.

Visi Carbios melampaui pabrik percontohannya. Pada tahun 2025, mereka bertujuan untuk membuka pabrik skala besar di timur laut Perancis, yang mampu mendaur ulang 50.000 ton limbah PET setiap tahunnya.

Peningkatan ini dapat berarti penggunaan kembali miliaran botol plastik dan jutaan kaus oblong, sehingga secara signifikan mengurangi tingkat pembuangan sampah dan pembakaran.

Pendekatan perusahaan, yang berfokus pada perizinan prosesnya dibandingkan daur ulang langsung, memposisikan perusahaan untuk mempengaruhi praktik pengelolaan limbah global.

Merek-merek besar seperti Nestle, L’Oréal, dan PepsiCo telah menunjukkan minat, yang menunjukkan adanya pergeseran menuju praktik berkelanjutan di industri ini.

Namun, perjalanan ini bukannya tanpa tantangan. Biaya monomer daur ulang ini saat ini lebih tinggi dibandingkan produk petrokimia, dan teknologi daur ulang untuk jenis plastik lainnya masih dalam tahap pengembangan.

Namun dampak potensialnya tidak dapat disangkal. Seperti yang diungkapkan oleh Emmanuel Ladent, CEO Carbios, biaya bahan mentah diperkirakan akan menurun, dan pajak karbon di masa depan akan semakin mendorong inisiatif ramah lingkungan tersebut.

Baca juga: 5 Pelopor Desa Wisata Lestari Indonesia

Sulaiman, saat merefleksikan eksperimen awalnya dengan LCC, mengungkapkan rasa puasnya.

Penemuannya telah berkembang menjadi solusi nyata, menawarkan secercah harapan dalam perjuangan kita melawan polusi plastik.

Seiring dengan kemajuan Carbios dan tim peneliti lainnya, kita semakin dekat menuju masa depan di mana sampah plastik tidak lagi menjadi beban lingkungan, melainkan sumber daya yang dapat direklamasi dan digunakan kembali.

1 Comment

  1. Hello,

    I’m Abi, an English SEO copywriter and content writer. I excel in crafting blogs, articles, e-commerce product descriptions, SEO content, website content, business service descriptions, newsletter content, brochures, proofreading, social media captions, LinkedIn content, and SOPs.

    My rate is USD 20 for every 1000 words of content. If you don’t have time to plan out your content, we can help you with that.

    Feel free to email me at Contentwriting011994@outlook.com with any current requirements.

    Thanks,

    Abi

Leave a Reply

Your email address will not be published.