/

Breadcumbing, Istilah Baru Dalam Dunia Kencan

Dalam lanskap kencan modern yang terus berkembang, tren dan istilah baru tampaknya muncul di setiap kesempatan. Salah satu fenomena yang mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir adalah breadcrumbing

Meskipun kedengarannya seperti merujuk pada jejak remah roti Hansel dan Gretel, breadcrumbing di dunia kencan memiliki arti yang berbeda sama sekali.

Jadi, apa sebenarnya breadcrumbing itu? Breadcrumbing mengacu pada perilaku berkencan di mana satu orang mengirim pesan genit atau sporadis, memberikan perhatian yang cukup untuk membuat orang lain tetap tertarik tetapi tanpa komitmen atau niat nyata untuk mengejar hubungan yang tulus. Seperti meninggalkan jejak breadcrumbing untuk mengikat seseorang, sambil menjaga jarak.

Di era digital ini, breadcrumbing menjadi semakin lazim. Dengan munculnya media sosial dan aplikasi kencan, menjadi lebih mudah dari sebelumnya untuk membuat seseorang tetap terhubung tanpa menginvestasikan banyak usaha atau emosi. 

Baca: Cara Mengenali Perilaku Gaslighting

Breadcrumber mungkin secara sporadis menyukai atau mengomentari posting media sosial, sesekali mengirim teks berisi kata-kata manis, atau bahkan membuat janji yang tidak jelas tentang rencana masa depan. Sementara itu, mereka menjaga jarak, tidak pernah sepenuhnya terlibat atau berkomitmen.

Daya pikat breadcrumbing terletak pada ambiguitasnya yang dapat menciptakan rasa kegembiraan penuh antisipasi dan membuat penerima merindukan lebih banyak. 

Breadcrumbing dapat mengarah pada lamunan tentang potensi hubungan romantis, memicu harapan dan fantasi. Namun, kenyataannya breadcrumbing sering kali membuat penerimanya merasa bingung, frustrasi, dan terkuras secara emosional.

Sementara breadcrumbing mungkin tampak seperti permainan yang tidak berbahaya pada awalnya, nyatanya dapat berdampak buruk pada harga diri dan kesejahteraan emosional seseorang. 

Breadcrumbing dapat menciptakan siklus ketidakpastian dan rasa tidak aman, sehingga sulit untuk melanjutkan atau mengejar koneksi yang lebih sehat. Selain itu, juga dapat mencegah keintiman emosional yang tulus dan menghambat perkembangan hubungan yang bermakna.

Baca juga: 5 Jenis Pertemanan Untuk Hidup Bahagia

Penting untuk mengenali tanda-tanda breadcrumbing dan menetapkan batasan yang sehat dalam berkencan. Jika kamu menemukan diri kamu di ujung penerima breadcrumbing, mungkin sudah waktunya untuk menilai kembali situasinya dan memprioritaskan kesejahteraan emosional kamu sendiri. 

Komunikasikan kebutuhan dan harapan kamu dengan jelas, dan jika breadcrumbing tetap ada, pertimbangkan untuk mencari seseorang yang menghargai dan menghormati kamu.

Breadcrumbing telah menjadi tren umum dalam kencan modern, membuat banyak orang merasa terkuras dan tidak pasti secara emosional. Meskipun daya pikat breadcrumbing mungkin menggoda, sangat penting untuk memprioritaskan koneksi yang tulus dan menetapkan batasan yang sehat. 

Ingat, kamu pantas mendapatkan seseorang yang bersedia menginvestasikan waktu dan upaya mereka untuk membangun hubungan yang bermakna, daripada seseorang yang meninggalkan kamu mengikuti jejak janji kosong.

9 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.